Tragedi Berdarah di DPRD Lebak, AMBAS Minta Polisi Panggil Nama yang Ngebet Ingin Jadi Ketua Dewan
LEBAK, iNewsLebak.id - Tragedi dalam aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kabupaten Lebak yang menyebabkan anggota Satpol PP meninggal dunia menyisakan luka mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan.
Hal itu pun sontak memantik komentar keras dari pelbagai kalangan, salah satunya disampaikan Koordinator Aliansi Muda Banten Selatan (AMBAS) Haes Rumbaka.
Haes juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan almarhum.
"Kami ikut prihatin dan turut berduka cita atas wafatnya bapak Yadi yang meninggal pada saat menjalankan tugasnya mengamankan aksi unjuk rasa," ujar Haes, Sabtu (12/10/2024).
Menurut Haes, aksi unjuk rasa anarkis menolak Juwita sebagai Ketua DPRD Lebak yang dilakukan sejumlah massa pada Tanggal 23 September 2024 lalu harus diusut tuntas.
Selain memanggil para pengunjuk rasa, polisi diminta menyelidiki aktor intelektual kegiatan demonstrasi tersebut.
"Kami sangat berharap agar kasus ini diusut tuntas. Karena aksi tersebut disinyalir ada kepentingan politik karena menolak Juwita menjadi Ketua DPRD Lebak," ungkapnya.
Permintaan tersebut bukanlah tanpa sebab, Haes menyoroti salah seorang yang diduga sebagai aktor utama penolakan Juwita menjadi Ketua DPRD Lebak.
"Selama ini masyarakat tidak pernah ingin ikut terlibat dalam penujukan jabatan Ketua DPRD di Lebak, namun tahun ini sangat berbeda, tidak mungkin masyarakat bergerak turun ke jalan hanya demi menolak ketua dewan jika tidak ada seseorang yang memiliki kepentingan ingin jadi ketua dewan," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Haes, pihaknya tidak mempersoalkan aksi warga menyampaikan aspirasi di muka umum. Akan tetapi, insiden kehilangan nyawa yang menimpa petugas keamanan akibat demo diduga ada kepentingan politik tersebut harus dipertanggungjawabkan.
"Saya pribadi sangat mendukung menyampaikan aspirasi, tetapi kan demo juga ada aturan, tidak boleh juga merusak fasilitas umum apalagi sampai anarkis yang akan mencelakai orang lain," katanya.
"Saya sangat meyakini bahwa kegiatan demo tersebut ditumpangi oleh orang yang memiliki kepentingan ingin menjadi Ketua DPRD di Lebak, maka dia harus bertanggungjawab," jelasnya.
Ditanya siapa di balik nama yang diduga terlibat dalam aksi demo tersebut, Haes tidak menyebutkan secara gamblang. Dia hanya menyarankan agar polisi memanggil politisi yang namanya disebut-sebut untuk jadi ketua dewan selain nama Juwita.
"Tidak masalah kan kalau polisi melakukan pemanggilan terhadap orang yang dicurigai, panggil aja semua fraksi yang kemarin menolak Juwita, terutama nama yang disebut-sebut harus jadi Ketua DPRD Lebak periode 2024-2029," paparnya.