Rencana Terbaik
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Yeremia 29:11 adalah salah satu ayat yang sering kita temui, baik itu di buku catatan, diukir pada cangkir kopi, atau dicetak di kaos.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
—Yeremia 29:11
Tuhan memiliki rencana untukmu.
Tuhan ingin memberkatimu.
Tuhan ingin memberimu masa depan dan harapan.
Namun, kita perlu memahami konteks aslinya …
Dalam ayat ini, Tuhan berbicara melalui nabi Yeremia kepada orang-orang Yehuda—bangsa yang baru saja diasingkan ke Babel selama 70 tahun.
Bangsa Israel diasingkan karena dosa-dosa mereka yang terus-menerus. Bahkan, Yeremia selama 23 tahun telah memperingatkan mereka untuk berhenti memberontak kepada Tuhan atau mereka akan menghadapi akibatnya.
Tuhan memang panjang sabar, tapi Dia juga adil.
Singkatnya, orang Israel sedang mengalami hukuman. Seperti yang dapat kita baca di pasal-pasal sebelumnya, Tuhan menegur umat-Nya yang terkasih …
Mereka mengeksploitasi orang asing, anak yatim, dan janda. Mereka mengabaikan hak-hak orang miskin. Mereka menolak untuk membela keadilan dan tidak menaati perintah Tuhan. Mereka membunuh orang yang tidak bersalah dan melakukan perzinahan. Mereka bersenang-senang dalam kejahatan dan hidup dalam ketamakan. Mereka bahkan membangun kuil untuk menyembah berhala, dan mengorbankan anak-anak mereka sebagai persembahan. Itu adalah masa yang penuh kegelapan. Namun, belas kasihan Tuhan tetap menjangkau tempat-tempat tergelap di dunia ini.
Itulah sebabnya, beberapa ayat setelahnya, Tuhan berjanji bahwa mereka dapat mencari dan menemukan-Nya, dan Dia akan memulihkan mereka dari pembuangan (Yeremia 29:13-14).
Tuhan mendorong mereka—meskipun dalam pembuangan—untuk membangun rumah, bercocok tanam, menikah, memiliki anak, dan bekerja demi kedamaian dan kesejahteraan di tanah asing mereka (Yeremia 29:5-7).
Dia ingin mereka tahu bahwa Dia belum melupakan mereka. Dia masih menginginkan yang terbaik bagi mereka. Dia masih memiliki rencana untuk memulihkan mereka.
Tuhan serius terhadap dosa, tetapi Dia juga peduli pada pembebasan.
Meskipun Yeremia 29:11 awalnya ditujukan untuk bangsa tertentu pada masa tertentu, hati Tuhan yang penuh belas kasihan dan keinginan untuk memulihkan orang-orang yang terluka tetap sama dari generasi ke generasi.
Bahkan ketika kita berada di jalan buntu, Tuhan tetap memiliki rencana.
Kita bisa percaya pada Tuhan, yang selalu merancang keselamatan bagi umat-Nya.