Mbak Agustin Kunjungi Ponpes Al-Itqon Semarang, Berkomitmen Kembalikan Sekolah 6 Hari

Mbak Agustin Kunjungi Ponpes Al-Itqon Semarang, Berkomitmen Kembalikan Sekolah 6 Hari

Terkini | jatenginfo.inews.id | Kamis, 10 Oktober 2024 - 22:30
share

SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Calon Walikota Semarang nomor urut 1, Agustina Wilujeng Pramestuti bersilaturahmi dengan Pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Bugen Al-Itqon Semarang, KH Ahmad Harris Shodaqoh, pada Kamis (10/10). 

Ada banyak hal yang dibahas Mbak Agustin bersama dengan KH Ahmad Haris, diantaranya soal pendidikan. Keduanya menyoroti soal sekolah "Full Day" yang menyita waktu sehingga anak-anak tak ada waktu untuk kegiatan keagamaan. 

KH Haris mengaku menyambut baik kedatangan politisi PDI Perjuangan itu. Ia mengakui banyak membahas berbagai hal dengan Mbak Agustin, diantaranya selama ini soal pendidikan di sekolah   yang menurutnya terlalu menyita waktu anak-anak. 

"Kalau saya amati, soal pendidikan, madrasah diniyah mulai mati. Karena apa?. Karena adanya full day, anak-anak larut sore di sekolah," ujarnya. 

Full day ini, kata dia, Anak anak hanya fokus pada pendidikan dan kurang soal kegiatan keagaaman.  Menurutnya, perlu kebijakan baru agar pendidikan di sekolah dan kegiatan agama bisa seimbang. 

"Yang dahulu-dahulu kan sekolah hanya sampai jam 14.00 wib. Sisanya, sore untuk ngaji dan sekolah agama. Kalau ini bisa dihidupkan lagi, saya senang," katanya. 

Menurutnya pula, dengan kegiatan agama ini dapat menggarap soal moral, kultural dan spiritual. Sehingga, seorang anak tak hanya pintar soal akademik, tapi juga memiliki moral yang baik. 

"Kalau di sekolah kan yang penting hanya bisa pintar. Nah, sebenarnya peluang menggarap moral dan sebagainya ada di sore hari," terang dia. 

Sejalan dengan kegiatan diniyah, dia juga berharap kesejahteraan guru agama, kyai turut diperhatikan. Sebab selama ini kesejahteraan menjadi hal yang bersifat gotong royong. 

Mbak Agustin pun menerima dengan baik aspirasi itu. Dia memastikan berusaha akan mengembalikan waktu sekolah menjadi enam hari. 

"Kami berusaha agar sekolah bisa enam hari lagi. Agar setiap hari tidak full day dan anak-anak bisa ngaji serta kegiatan sosial lainnya," tandas dia.

Topik Menarik