Riwayat Pendidikan Romo Benny Susetyo yang Meninggal Hari Ini, Alumni STFT Malang
Ini riwayat pendidikan Romo Benny Susetyo yang meninggal hari ini Sabtu (5/10/2024). Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Anthonius Benny Susetyo yang akrab disapa Romo Benny meninggal dunia di usia 55 tahun pada Sabtu (5/10/2024) pukul 00.05 WIBdi Pontianak Kalimantan Barat. Siapa itu Romo Benny?Artikel kali ini akan membahas riwayat pendidikanya, simak ya!
Riwayat Pendidikan Romo Benny Susetyo
Dilansir dari laman resmi BPIP, Rommy Benny lahir di Malang, Jawa Timur pada 10 Oktober 1968. Romo Benny merupakan alumni Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang tahun 1996.
Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang adalah perguruan tinggi yang berfokus pada bidang filsafat dan teologi:STFT Widya Sasana didirikan pada tahun 1971 dari hasil penyatuan Seminari Tinggi CM Kediri dan Seminari Tinggi Ordo Karmel Batu
Semasa hidupnya, Romo Benny dikenal sebagai sosok yang terus memperjuangkan masyarakat lemah. Ia juga memberi perhatian kepada korban bencana dan kekerasan serta ikut memajukan Pusat Studi dan Pengembangan Kebudayaan (PUSPeK).
Dalam perjalanan kariernya sebagai pastor, Romo Benny pernah ditugaskan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk menjadi mediator umat katolik dengan muslim.
Baca juga:Romo Benny: Penguatan Ideologi Tangkal RadikalismeRomo Benny juga dikenal sebagai aktivis toleransi atau kerukunan antar agama. Dia dikenal sebagai sosok yang menolak keras tindakan kekerasan di tengah masyarakat. Romo Benny juga turut mengecam pembubaran paksa diskusi yang digelar di sebuah hotel di Kemang, Jakarta Selatan (Jaksel), beberapa hari lalu. Dia menyatakan kekerasan tersebut merupakan tindakan yang menghancurkan keadaban Pancasila dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan serta keadilan. Selain melanggar hukum, menurutnya, kekerasan merupakan bentuk penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang dijunjung tinggi oleh konstitusi negara. Romo Benny pernah menulis buku berjudul “Hancurnya Etika Politik, Membuka Mata Hati Indonesia”. Romo Benny sempat ditunjuk sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia pada 2008.