Mengenal EWS, Layanan Terbaru Kominfo untuk Peringatan Dini Bencana
Ancaman bencana alam di Indonesia menjadi perhatian serius Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Menyikapi potensi gempa besar dan tsunami di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, Kominfo meluncurkan Early Warning System (EWS), sebuah sistem peringatan dini bencana yang terintegrasi.
Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, meresmikan EWS di Kantor Kominfo, Selasa (1/10). "Kesiapsiagaan adalah kunci menghadapi bencana. EWS mengintegrasikan sistem kebencanaan berbagai instansi, menyediakan informasi melalui telekomunikasi dan penyiaran," jelas Budi Arie.
EWS merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Sistem ini dihibahkan dalam bentuk Disaster Prevention Information System (DPIS) yang memberikan informasi bencana secara real-time kepada petugas lapangan.
DPIS telah terhubung dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), call center 112 di DKI Jakarta, Depok, Denpasar, dan Badung, serta TVRI dan RRI. Ke depannya, DPIS akan diintegrasikan dengan petugas dan relawan kebencanaan di berbagai instansi.
Bagaimana EWS Bekerja?
EWS memanfaatkan teknologi untuk mengirimkan peringatan dini melalui berbagai kanal, seperti siaran TV digital, SMS, dan aplikasi seluler. Masyarakat dapat menerima informasi mengenai jenis bencana, lokasi, dan waktu kejadian, sehingga memiliki waktu untuk mengevakuasi diri dan meminimalisir risiko.Dengan adanya EWS, Kominfo berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan meminimalisir dampak bencana alam di Indonesia.