Berapa Harga Mobil APV Bekas 2005? Segini Uang yang Perlu Disiapkan

JAKARTA Banyak orang masih meminati mobil bekas , salah satunya mobil multi-purpose vehicle (MPV) keluaran Suzuki yakni APV. Ternyata mobil ini masih diminati masyarakat karena lapang dan nyaman.

Suzuki APV mulai mengaspal di Indonesia pada 2005, setelah diperkenalkan pada publik setahun sebelumnya.

Saat perilisan Suzuki APV tipe tertinggi harganya mencapai Rp140 juta. Namun, berapakah harga Suzuki APV 2005 bekas sekarang?

Suzuki APV generasi pertama ini dikenal masyarakat sebagai MPV Hidung Pesek. Mobil ini awalnya hadir untuk menyaingi dua mobil MPV lainnya, yang penjualannya melonjak pada awal tahun 2000-an di Indonesia, yaitu Avanza dan Xenia.

Suzuki APV bisa sangat diminati di Indonesia berkat spesifikasinya yang terbilang bagus untuk mobil keluarga pada masa itu. Pada awal peluncurannya, APV hadir dengan tiga tipe, yaitu GA, GL, dan GX dengan keunggulan yang berbeda-beda.

Secara dimensi, Suzuki APV memiliki panjang 4.155 mm, lebar 1.655 mm, dan tinggi 1.865 mm. Sementara round clearance mencapai 180 mm.

Minibus keluaran Suzuki tersebut dilengkapi mesin G15A berkapasitas 1.500 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 94 HP pada 6000 RPM dan torsi maksimum mencapai 126 Nm pada putaran mesin 3.000 RPM.

Menariknya, sebagai MPV awal tahun 2000-an Suzuki APV mempunyai kapasitas 8 penumpang. Ini membuat APV dapat disandang sebagai mobil keluarga.

Dengan spesifikasi yang ditawarkan tersebut, Suzuki APV bekas layak untuk dibeli bahkan sampai saat ini.

Jika berminat memiliki Suzuki APV 2005, dari informasi yang dihimpun di laman situs jual beli daring, Kamis (26/9/2024), segini harga mobil bekas Suzuki APV 2005 :

Ternyata rentang harga Suzuki APV 2005 bekas dengan tipe GA, GL, dan GX berada di kisaran Rp50-70 juta.

Harga tersebut merupakan estimasi. Harga mobil bekas Suzuki APV 2005 tergantung kondisi dan lokasi penjualan. Dengan ini, pembeli dapat mengetahui perkiraan harga Suzuki APV 2005 bekas agar dapat mempersiapkan budget sebelum membelinya. (Muhammad Adli Arif)