14 Tips Penting Penulisan Parafrasa, Mahasiswa Wajib Tahu
Ini 14 tips penting penulisan Parafrasa yang wajib diketahui mahaswa. Dalam penulisan ilmiah, penggunaan parafrasa merupakan salah satu teknik untuk mengungkapkan ide atau informasi dengan kata-kata yang berbeda, tetapi tetap menunjukkan makna yang sama pada satu kalimat
Tujuan melakukan parafrasa sendiri antara lain agar terhindar dari plagiarisme, meningkatkan kualitas tulisan dan penelitian, serta menyederhanakan kata-kata kalimat maupun istilah yang kompleks. Mengutip dari buku Pedoman Menulis Buku Ajar dan Referensi bagi Dosen oleh Cakti Indra Gunawan, artikel kali ini akan membahas 14 tips penting penulisan Parafrasa, simak ya!
14 Tips Penting Parafrasa
1. Substansi SinonimLakukan penggantian terhadap kata atau kalimat dengan sinonim atau persamaan maknanya dalam konteks yang tepat.
Contoh: "Elon Musk membeli Twitter." menjadi "Elon Musk mengakuisisi Twitter."
2. Substansi Antonim
Hasil Carabao Cup 2024-2025: Liverpool vs West Ham United 5-1, Arsenal vs Bolton Wanderers 5-1
Sesuai dengan namanya, lakukan parafrase dengan mengganti kata atau kalimat dengan makna kata yang berlawanan. Namun, penggantian ini disertai dengan negasi atau meniadakan kata tertentu pada konteks yang tepat.
Contoh: "Saya makan." menjadi "Saya tidak kelaparan."
3. Substansi Konversi.
Lakukanlah penggantian kata atau frasa dengan membalik hubungan konstituen kalimat maupun frasa pada konteks yang tepat. Langkah ini juga dapat disertai dengan penambahan maupun penghapusan yang sesuai dengan fungsi kalimatnya.
Contoh: "Google membeli Youtube." menjadi "Youtube dijual ke Google"
4. Mengubah Kata Kerja
Lakukanlah pengubahan kata kerja aktif ke pasif dan sebaliknya.
Contoh: "Riki mencintai Mia." Menjadi "Mia dicintai oleh Riki."
5. Penggantian Orang
Ini adalah langkah mengganti tata bahasa orang yang menghasilkan objek yang direferensikan.
Contoh: Riki mengatakan "Saya suka sepak bola.." menjadi "Riki mengatakan bahwa ia menyukai sepak bola."
6. Penggantian Kata Ganti
Ini dilakukan dengan melakukan penggantian kata ganti dengan frase kata.
Contoh: Riki menyukai Mia, karena dia pintar." menjadi "Riki menyukai Mia, karena Mia cerdas."
7. Mengubah Fungsi Kalimat
Lakukanlah perubahan pada fungsi dalam kalimat tanpa memengaruhi semantik.
Contoh: "Hasil kompetisi telah dinyatakan." menjadi "Hasil untuk kompetisi telah dinyatakan."
8. Mengganti Nama Tindakan
Contoh: "Saya tidak suka pengemudi ruam." menjadi "saya tidak suka ruam mengemudi."
9. Mengganti Kata Kerja dengan Kata Benda
Contoh: Riki mengajarkan Mia." Menjadi "Riki adalah pelatih Mia."
10. Pergantian Subyek
Mengganti nama perangkat dengan kata maupun kalimat yang menunjukkan orang yang menggunakan perangkat.
Contoh: "Pilot lepas landas meskipun cuaca badai." menjadi "Pesawat lepas landas meskipun cuaca badai."
11. Mengganti Kata Menjadi Umum atau Spesifik
Gunakan kata yang lebih spesifik atau justru lebih umum dalam parafrasa.
Contoh: "Riki berangkat di akhir pekan ini." menjadi "Riki pergi pada Sabtu ini."
12. Ganti Metafora dengan Kata Benda
Coba ganti metafora dengan kata benda, atau sebaliknya.
Contoh: "Aku mengemudi melewati kabut hari ini." menjadi "Saya harus pergi melewati dinding kabut hari ini."
13. Ganti Objek
Ganti suatu bagian dengan keseluruhan yang sesuai.
Contoh: "Pesawat Amerika diserang pertahanan Taliban." Menjadi "Angkatan Udara Amerika diserang pertahanan Taliban."
14. Ganti Kata Benda
Ganti kata benda dengan bentuk pengembangan kata kerja atau sebaliknya.
Contoh : "Polisi Menginterogasi para tersangka." Menjadi "Polisi menundukkan tersangka untuk diinterogasi."
Baca juga:Teknologi Turnitin Cegah Plagiarisme di Kalangan Siswa