Pj Bahtiar Diskusi dengan Petani di Aralle Mamasa

Pj Bahtiar Diskusi dengan Petani di Aralle Mamasa

Terkini | mamuju.inews.id | Selasa, 24 September 2024 - 08:30
share

MAMASA - Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Mamasa, Abdul Rahman Tona, mengungkapkan bahwa masyarakat di daerah tersebut telah mengembangkan berbagai jenis pertanian. 

Menurutnya, Mamasa adalah pusat penghasil coklat dan kopi, dengan potensi luar biasa untuk tanaman lainnya.

Hal ini disampaikan saat kunjungan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin di Uhaedao Kecamatan Aralle Kabupaten Mamasa, Senin (23/9/2024). 

"Disinilah pusat penghasil coklat, kopi dan sekarang masyarakat menanam nilam. Jadi semua tanaman di sini cocok sekali," kata Abdul Rahman Tona

Ia menambahkan bahwa jika ada program yang bersentuhan dengan petani, daerah Mamasa perlu mendapatkan perhatian lebih.

"Daerah ini memang cocok tanaman, semoga kehadiran pak Gubernur bisa menjadi perhatian jika ada programnya sektor pertanian," tambahnya.

Abdul Rahman juga menekankan pentingnya bantuan bibit, percetakan sawah, dan dukungan lainnya untuk mendukung para petani di Mamasa.

Silaturrahmi berlangsung santai. Warga menyuguhkan kopi hitam, ubu goreng serta makanan ringan lainnya.

Sedangkan, Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa Mamasa ini cocok sekali menanam aren, kopi, sukun, nangka, durian dan mangga. Tapi jumlahnya banyak agar bisa merasakan manfaatnya.

"Disini pasti aren bagus, aren di Majene saja satu pohon Rp7.2 juta per tahun. Ini cukup lumayan jika banyak ditanam misalnya seribu ditanam. Saya juga lagi pesan pengusaha bibit aren asal Sulbar 3.000 pohon, saya hanya kasih contoh masyarakat bahwa hidup tidak harus beratahan di komoditi, coklat juga bagus," ucap Bahtiar.

Karena kalau tanam sedikit tidak bisa dibisniskan, satu pohon saja tidak cukup harus jumlahnya banyak. Jadi pedagang bisa datang.

"Kalau semua kita kerjakan sedikit-sedikit maka bisnisnya susah, daerahnya jauh dan transportasinya pasti membutuhkan biaya," ungkapnya.

Sama halnya, jika fokus bertani kopi di situ perbayak, begitupun kakao jumlahnya harus banyak juga.

Topik Menarik