Jadi Korban Koboi Oknum TNI, Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Datangi Denpom
MAKASSAR, iNews.id - Ketua Bappilu Gerindra Sulsel, Harmansyah mendatangi markas datasemen polisi militer (Denpom) XIV/4 Makassar usai jadi korban koboi oknum TNI di depan rumahnya.
Kedatangan Harmansyah ke Denpom untuk melengkapi berkas sekaligus dimintai keterangan selama tiga jam terkait insiden tersebut.
Harmansyah mengungkapkan, keluarganya mengalami tekanan berat akibat aksi teror sejumlah oknum TNI tersebut.
“Saya dan istri serta empat anak saya merasa ketakutan dan trauma setelah aksi koboi oknum TNI itu. Apalagi, oknum TNI itu datang dengan ancaman senjata api,” katanya, Kamis (5/9/2024).
Harmansyah mengatakan, kedatangannya ke Denpom untuk melengkapi laporan yang telah dilayangkan pada Rabu (5/9/2024) malam.
Harmasnyah mengaku tidak memiliki masalah dengan siapa pun, termasuk dengan oknum TNI tersebut. “Karena itu, saya meminta pihak denpom dapat melakukan penyelidikan secara tegas,” katanya.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutagalung mengatakan, Denpom XIV/4 Makassar telah memanggil oknum TNI yang terlibat untuk diperiksa dan diselidiki lebih lanjut.
“Polisi Militer masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab terjadinya peristiwa tersebut,” katanya.
Hingga saat ini, motif di balik aksi koboi tersebut masih belum diketahui.
Sebelumnya, sejumlah oknum TNI berseragam lengkap mendatangi rumah seorang warga berinisial HM di kawasan Perumahan Bumi Husada Indah, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Sejumlah oknum TNI mengamuk dan berkali-kali mengacungkan pistol ke arah warga. Dalam rekaman CCTV, terlihat puluhan oknum TNI berpakaian dinas dan preman mendatangi rumah HM.
Kedatangan mereka untuk mencari HM. Namun saat itu, HM tidak ada di rumah karena istrinya sedang menjemput anak ketiga mereka.
Mereka membongkar paksa pagar, mematikan listrik dan mendobrak pintu rumah yang saat itu dihuni dua orang anak kecil.
Mendengar keributan, warga sekitar keluar rumah dan salah satu oknum TNI langsung mengacungkan pistolnya.
Akibat kejadian itu, istri HM, yakni RN trauma berat bersama ketiga anaknya.
Dia merasa diancam akan diculik. Padahal, kata RN bahwa suaminya tidak memiliki masalah dengan siapa pun, termasuk TNI.