Periklindo Tegas Tolak Insentif Mobil Hybrid, Ini Alasannya

Periklindo Tegas Tolak Insentif Mobil Hybrid, Ini Alasannya

Terkini | okezone | Kamis, 5 September 2024 - 14:04
share

JAKARTA - Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) tegas menolak insentif mobil hybrid. Alasan utama adalah jenis kendaraan tersebut masih menggunakan mesin pembakaran internal (ICE) untuk menggerakkan kendaraan.

Diketahui, saat ini sejumlah produsen mendorong pemerintah memberikan insentif pada mobil hybrid. Hal ini dilakukan guna meningkatkan angka penjualan kendaraan roda empat di Indonesia.

Itu lantaran saat ini penjualan mobil hybrid secara wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler meningkat pesat. Perpaduan teknoligi listrik dan mesin konvensional juga dianggap menjadi langkah awal bagi masyarakat Indonesia sebelum beralih ke kendaraan listrik murni.

Sekretaris Jenderal Periklindo, Tenggono Chuandra Phoa, memastikan pihaknya akan tetap fokus pada kendaraan listrik. Ini dilakukan dengan mempertegas bahwa Periklindo tidak mendukung adanya insentif mobil hybrid.

"Kewajiban kita sebagai Periklindo perjuangkan EV di Indonesia, kami tidak mendukung hybrid. Hybrid masih bahan bakar fosil. Fosil didukung dengan subsidi pemerintah," kata Tenggono di Jakarta, Rabu (4/9/2024). 

"Kalau subsidi pemerintah tambah baterai lagi, saya kira enggak cocok ya. Maaf, kami tidak mendukung hybrid. Kalau mau hybrid ya jangan bicara di tempat kita lah," lanjutnya. 

Ketua Umum Periklindo Moeldoko juga mempertegas pernyataan tersebut dengan mengulangi apa yang disampaikan Tenggono.

 

"Tidak mendukung (mobil) hybrid mendapatkan subsidi ya, diperjelas," tutur Moeldoko. 

Tenggono menyampaikan, Periklindo sudah berusaha keras untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Ia juga mengatakan, Periklindo menjadi asosiasi yang berani menggelar pameran khusus kendaraan listrik di ASEAN.

"Ini Periklindo. Perkumpulan yg pertama kali pameran khusus EV di Asia Tenggara. Negara lain masih pikir-pikir. Indonesia katakan kita EV, tidak ada yang lain," tuturnya.
 

Topik Menarik