Gunung Merapi Erupsi Hari Ini, Luncurkan Wedus Gembel Sejauh 1,3 Km

Gunung Merapi Erupsi Hari Ini, Luncurkan Wedus Gembel Sejauh 1,3 Km

Terkini | inews | Rabu, 4 September 2024 - 09:58
share

YOGYAKARTA, iNews.id - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi, Rabu (4/9/2024) pukul 07:52 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan terjadi awan panas guguran atau wedus gembel dengan amplitudo maks 69 mm dan durasi 122.76 detik

"Estimasi jarak luncur 1.300 meter (1,3 km) ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng. Arah angin ke utara," tulis BPPTKG dikutip Rabu (4/9/2024).

BPPTKG menyatakan, dalam 6 jam terakhir cuaca berawan dan cerah. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 14-18 C, kelembaban udara 48-99 persen dan tekanan udara 768.5-918.7 mmHg.

"Secara visual gunung terlihat jelas dengan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih berintensitas tipis dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah," tulis BPPTKG.

Aktivitas kegempaan lain di antaranya gempa guguran sebanyak 32 kali dengan amplitudo 3-16 mm dan berdurasi 40.4-196.9 detik. Teramati 13 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.

"Tingkat aktivitas Gunung Merapi berada di Level III Siaga," tulis BPPTKG.

Dalam keterangannya, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Kemudian Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sementara lontaran material vulkanis bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Berdasarkan data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanis dari erupsi Gunung Merapi," tulis BPPTKG.

Topik Menarik