Pupuk Indonesia Dorong Percepatan Konversi Motor BBM ke Listrik

Pupuk Indonesia Dorong Percepatan Konversi Motor BBM ke Listrik

Terkini | sindonews | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 20:18
share

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung program konversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik. Program ini menjadi bagian percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) guna mewujudkan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Kementerian ESDM akan melakukan konversi 1.000 unit motor BBM menjadi motor listrik secara gratis. Program ini berlaku untuk masyarakat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi atau Jabodetabek. Rahmad mengatakan bahwa Pupuk Indonesia Grup siap mendukung program tersebut. "Kami mendukung program konversi kendaraan listrik yang menjadi bagian dari transisi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang akan dimanfaatkan baik oleh masyarakat maupun untuk operasional maupun kendaraan pribadi para Insan Pupuk Indonesia Grup," ujar Rahmad dalam EV Coversion Forum 2024, dikutip Jumat (23/8/2024).

Dalam rangka mendukung program tersebut, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) yang merupakan mitra kendaraan listrik di Indonesia. Penggunaan motor listrik di wilayah operasional Pupuk Indonesia Grup hingga saat ini tercatat sebanyak 280 unit motor. Seluruh motor listrik ini tersebar di anak perusahaan. "Seluruh motor listrik ini menjadi kendaraan operasional di lingkungan perusahaan, baik di pabrik maupun para tenaga pemasaran, sehingga kami dapat berkontribusi dalam mewujudkan masa depan yang bersih dan berkelanjutan," tutup Rahmad.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen ESDM Dadan Kusdiana mengapresiasi Pupuk Indonesia dan seluruh stakeholder yang telah mendukung program konversi dan penggunaan motor listrik. Pada program ini, dibutuhkan dana konversi sebesar Rp16 juta per 1 unit motor. Kementerian ESDM akan memberikan dana sebesar Rp10 juta dan sisanya dibantu Perusahaan. Dia menyampaikan bahwa penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dapat menghemat biaya dan mendukung masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dia mengilustrasikan bahwa 1 liter motor BBM menghasilkan emisi sebesar 2,5 kilogram (kg) Co2, sementara motor listrik berbasis baterai setiap 1 KwH menghasilkan 1 kg emisi. Tidak hanya itu, dari sisi biaya, setiap pengisian 1 KwH dikenakan sekitar Rp 2.400 sementara kendaraan berbasis BBM sekitar Rp 13.700 per liter.

Topik Menarik