Sejumlah Elemen Masyarakat Tolak Muktamar PKB di Bali, Ini Alasannya

Sejumlah Elemen Masyarakat Tolak Muktamar PKB di Bali, Ini Alasannya

Terkini | inews | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 22:03
share

DENPASAR, iNews.id - Sejumlah elemen masyarakat Bali menolak pelaksanaan Muktamar VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan berlangsung di kawasan Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung pada 24-25 Agustus 2024.

Penolakan tersebut lantaran Muktamar PKB dianggap berpotensi rusuh sehingga mengganggu stabilitas ekonomi Bali sebagai pusat pariwisata nasional.

Berbagai elemen masyarakat Bali yang menolak Muktamar PKB itu yakni, pemuda pariwisata, budayawan, hingga forum pemuda Bali. Penolakan tersebut disuarakan melalui pernyataan sikap.

Koordinator Poros Pemuda Pariwisata Bali, Anak Agung Bramantara mengatakan, ada beberapa pernyataan sikap terkait penolakan Muktamar PKB.

Pertama, mendesak pemerintah daerah dan Polda Bali untuk bertindak dan bersikap tegas atas segala bentuk kemungkinan yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi Bali sebagai pusat pariwisata nasional.

Kedua, mendesak kepala pemerintah daerah dan kepala kepolisian daerah bali atas segala kemungkinan yang berpotensi mengancam stabilitas keamanan dan situasi damai masyarakat Bali.

Ketiga, mendesak pihak terkait agar membatalkan dan mencabut izin pelaksanaan Muktamar PKN yang diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, katanya.

Dia mengatakan, momentum pelaksanaan Muktamar PKB di Bali juga dirasa kurang tepat karena di saat yang sama organisasi Nahdlatul Ulama melalui organisasi sayapnya juga melaksanakan kegiatan di Bali.

Jika terjadi gesekan, tentu dapat mengganggu stabilitas dan kenyamanan masyarakat Bali.

Tokoh masyarakat Bali, Daniar Trisasongko mengatakan, masyarakat beranggapan akan lebih baik jika persoalan internal diselesaikan dulu.

Jika muktamar tetap dipaksakan untuk dilaksanakan di Bali, akan berdampak pada pariwisata bali dan ekonomi nasional secara umum, katanya.

Memanasnya suasana jelang Muktamar PKB karena pada waktu yang bersamaan juga berlangsung pelaksanaan apel kesetiaan yang digelar Banser dan Pagar Nusa.

Apel yang diikuti sekitar 15.000 orang ini melibatkan kader Ansor-Banser dan Pagar Nusa di wilayah Bali dan Jawa Timur. Apel kesetiaan ini sesungguhnya tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik praktis mana pun, termasuk PKB. Namun hal itu dianggap sebagai panggilan kepada dua badan otonom NU itu karena tahun 2024 adalah tahun yang sangat penting bagi generasi muda terlibat dalam membangun pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045.

Topik Menarik