Isu Selingkuh Menerpa Pratama Arhan dan Azizah Salsha, Ini Hukumnya Istri Selingkuh Menurut Islam!
JAKARTA, iNewsSemarang.id - Hukum bagi istri yang berselingkuh menurut Islam, seperti yang sedang ramai dibicarakan terkait Azizah Salsha dan Pratama Arhan, akan dibahas dalam artikel ini. Penting bagi setiap Muslim untuk memahami agar rumah tangga mereka terhindar dari masalah.
Seperti yang telah diberitakan, isu mengenai dugaan perselingkuhan Azizah Salsha, istri dari pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan, telah menyebar luas. Isu tersebut muncul melalui sejumlah pesan singkat dari orang-orang yang mengaku sebagai teman dekatnya.
Pesan-pesan tentang rumor perselingkuhan ini pun beredar luas di media sosial, menarik perhatian publik di seluruh Indonesia.
Terdapat juga rumor bahwa Azizah Salsha dan Pratama Arhan diduga sedang mengurus perceraian. "Sekarang Zize lagi urus cerai," demikian bunyi pesan WhatsApp yang beredar luas, seperti dikutip dari unggahan akun X @rexthatch, Rabu (12/8/2024).
Hukum Selingkuh Menurut Islam
Menurut Islam, selingkuh merupakan suatu perbuatan dosa besar. Ini bisa terjadi karena para pelakunya jauh dari ilmu agama.
Kapolres Lebak Pimpin Upacara Sertijab Kasat Lantas, Kasat Tahti dan Tujuh Kapolsek Jajaran
Dihimpun dari Muslim.or.id, Ustadz Yulian Purnama S.Kom mengungkapkan bahwa di dalam selingkuh terkandung beberapa dosa besar, yakni:
1. Khianat
Suami atau istri yang selingkuh telah berbuat khianat kepada pasangannya. Makna khianat dijelaskan Ar-Raghib al Asfahani rahimahullah:
اÙØ®ÙاÙØ© ٠خاÙÙØ© اÙØ٠بÙÙض اÙعÙد Ù٠اÙسر
"Khianat adalah melanggar hak dan merusak perjanjian secara sembunyi-sembunyi.” (Al Mufradat, 305)
Khianat adalah dosa besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ÙÙØ£ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙا ÙÙÙÙدÙÙ ÙÙÙÙد٠اÙÙØ®ÙائÙÙÙÙÙÙ
"Allah tidak akan memberi hidayah terhadap tipu daya orang-orang yang berkhianat." (QS Yusuf: 52)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
Ø¢ÙÙة٠اÙÙ ÙÙاÙÙÙÙ Ø«ÙÙاثÙ: إذا ØÙدÙÙØ«Ù ÙÙØ°ÙبÙØ Ùإذا ÙعÙد٠أخÙÙÙÙÙØ Ùإذا اؤÙتÙÙ ÙÙ٠خاÙÙ
Penguatan Usaha Kecil, Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti Sosialisasikan Pelayanan Perijinan Usaha
"Tanda orang munafik ada tiga: Jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar janji, jika diberi amanah ia berkhianat." (HR Bukhari nomor 6095 dan Muslim: 59)
Mujahid bin Jabr Al Makki mengatakan:
اÙÙ Ùر ÙاÙخدÙعة ÙاÙØ®ÙاÙØ© Ù٠اÙÙØ§Ø±Ø ÙÙÙس ٠٠أخÙا٠اÙ٠ؤ٠٠اÙÙ Ùر ÙÙا اÙØ®ÙاÙØ©
"Makar, penipuan dan khianat, pelakunya diancam neraka. Makar dan khianat bukanlah akhlak seorang Mukmin." (Makarimul Akhlak, karya Al Khara’ithi, halaman 72)
Perbuatan khianat juga akan menghilangkan keberkahan dalam keluarga, sehingga rumah tangga akan terasa suram, sesak, dan sempit; walaupun perbuatan khianatnya tidak diketahui.
Anas bin Malik radhiyallahu’anhu mengatakan:
إذا ÙاÙت Ù٠اÙبÙت Ø®ÙاÙØ© Ø°Ùبت Ù Ù٠اÙبرÙØ©
"Ketika khianat terjadi di suatu rumah, akan hilanglah keberkahan." (Makarimul Akhlak, karya Al Khara’ithi, halaman 155)
2. Al Ghisy (Curang)
Makna al ghisy (اÙغش) secara bahasa adalah:
اÙغÙØ´ÙÙ: Ùت٠Ù٠٠ا Ù٠عÙ٠٠اÙ٠بتاع ÙرÙÙ
"Al ghisy adalah seorang penjual menyembunyikan sesuatu yang jika diketahui oleh pembeli maka ia akan membencinya." (Adz Dzakhirah lil Qarafi, 5/172)
Dalam bahasa saat ini, ghisy artinya curang; berlaku tidak jujur; main belakang. Orang yang selingkuh pasti akan melakukan ghisy, karena menyembunyikan hubungan gelap dari pasangannya yang jika diketahui tentu akan membencinya. Padahal, al ghisy adalah dosa besar.
Dari Ma'qal bin Yasar radhiyallahu ’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
٠ا Ù Ù٠عبد٠ÙسترعÙ٠اÙÙÙ٠رعÙÙÙØ©Ù ÙÙ Ùت٠ÙÙÙ Ù ÙÙ Ùت٠ÙÙ٠غاشÙÙ ÙرعÙÙÙتÙ٠إÙÙÙا ØرÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙÙ٠اÙجÙÙÙØ©Ù
"Siapa pun yang Allah takdirkan ia menjadi pemimpin bagi rakyatnya, kemudian ia mati dalam keadaan berbuat ghisy (tidak jujur) kepada rakyatnya, pasti Allah akan haramkan ia surga." (HR Bukhari nomor 7150 dan Muslim: 142)
Suami adalah pemimpin dan rakyatnya adalah keluarganya. Namun tentu saja bukan hanya suami yang dilarang berbuat ghisy, istri pun dilarang.
Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
Ù ÙÙÙ ØÙÙ ÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙا اÙسÙÙÙÙاØÙ Ø ÙÙÙÙÙÙس٠٠ÙÙÙÙا Ø ÙÙÙ ÙÙ٠غÙØ´ÙÙÙÙا Ø ÙÙÙÙÙÙس٠٠ÙÙÙÙا
"Barang siapa mengacungkan senjata kepada kami (kaum Muslimin), bukan bagian dari kami. Barang siapa berbuat ghisy (curang) kepada kami (kaum Muslimin), bukan bagian dari kami." (HR Muslim nomor 147)
Ghisy itu tidak hanya terlarang dalam jual-beli, namun dalam semua perkara. Syekh Ibnu Baz menjelaskan:
اÙغش Ù٠ج٠Ùع اÙÙ Ùاد Øرا٠ÙÙ ÙÙØ±Ø Ùع٠ÙÙ ÙÙÙ٠صÙ٠اÙÙ٠عÙÙÙ ÙسÙÙ : ((٠٠غشÙا ÙÙÙس Ù Ùا)) ÙÙذا ÙÙظ Ø¹Ø§Ù Ø Ùع٠اÙغشÙÙ Ù٠اÙ٠عا٠ÙØ§ØªØ ÙÙ٠اÙÙصÙØØ©Ø ÙاÙÙ Ø´ÙØ±Ø©Ø ÙÙ٠اÙعÙÙ Ø Ø¨Ø¬Ù Ùع Ù Ùاد٠اÙدÙÙÙØ© ÙاÙدÙÙÙÙØ©
"Ghisy dalam semua perkara itu haram hukumnya dan merupakan perbuatan munkar. Berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: 'Barang siapa berbuat curang kepada kami (kaum Muslimin), bukan bagian dari kami.' Hadits ini lafaznya umum. Mencakup ghisy dalam semua muamalah, dalam nasihat, dalam musyawarah, dalam ilmu dan dalam semua perkara agama dan dunia." (Majmu’ Fatawa Bin Baz, 24/61)
3. Dusta
Perbuatan selingkuh pasti tidak akan lepas dari dusta. Sedangkan dusta adalah dosa besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙا ÙÙÙÙدÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙ Ù ÙسÙرÙÙÙ ÙÙØ°ÙÙابÙ
"Sesungguhnya Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang yang melebihi batas lagi pendusta." (QS Ghafir: 28)
Dusta itu akan menyeret seseorang ke dalam neraka. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ’anhu, Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
عÙÙÙÙÙÙÙ٠٠بÙاÙصÙÙدÙÙÙØ ÙÙØ¥ÙÙÙ٠اÙصÙÙدÙÙÙ ÙÙÙÙدÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙبÙرÙÙØ ÙÙØ¥ÙÙÙ٠اÙÙبÙرÙÙ ÙÙÙÙدÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙجÙÙÙÙØ©ÙØ ÙÙØ¥ÙÙÙ٠اÙرÙÙجÙÙÙ ÙÙصÙدÙÙÙ ØÙتÙÙÙ ÙÙÙÙتÙب٠عÙÙÙد٠اÙÙÙÙÙ٠صÙدÙÙÙÙÙØ§Ø ÙÙØ¥ÙÙÙÙاÙÙÙ Ù ÙÙاÙÙÙÙØ°ÙبÙØ ÙÙØ¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙØ°Ùب٠ÙÙÙÙدÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙÙÙجÙÙرÙØ ÙÙاÙÙÙÙجÙÙر٠ÙÙÙÙدÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙÙÙارÙØ ÙÙØ¥ÙÙÙ٠اÙرÙÙجÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙØ°Ùب٠ØÙتÙÙÙ ÙÙÙتب عÙد اÙÙÙ ÙذاباÙ
"Wajib bagi kalian untuk berlaku jujur. Karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai Shiddiq (orang yang sangat jujur). Dan jauhilah dusta, karena dusta itu membawa kepada perbuatan fajir (maksiat) dan perbuatan fajir membawa ke neraka. Seseorang yang sering berdusta akan ditulis di sisi Allah sebagai kadzab (orang yang sangat pendusta)." (HR Muslim nomor 2607)
4. Selingkuh membawa ke banyak maksiat
Perbuatan selingkuh, selain terjerumus dalam dosa-dosa besar di atas, juga akan membawa kepada banyak maksiat lainnya. Di antaranya:
- Zina
Perbuatan selingkuh terkadang membawa kepada perbuatan zina. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ÙÙÙÙا تÙÙÙرÙبÙÙا اÙزÙÙÙÙا Ø¥ÙÙÙÙÙÙ ÙÙاÙÙ ÙÙاØÙØ´ÙØ©Ù ÙÙسÙاء٠سÙبÙÙÙÙا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra': 32)
- Berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram
Perbuatan selingkuh terkadang diwarnai perbuatan berdua-duaan dengan pasangan selingkuhnya, dan ini adalah perbuatan maksiat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ùا٠ÙÙØ®ÙÙÙÙÙÙÙ٠رÙجÙÙ٠بÙا٠ÙرÙØ£Ùة٠إÙÙاÙÙ Ù Ùع٠ذÙÙ Ù ÙØÙرÙÙ Ù
"Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani mahramnya." (HR Bukhari nomor 5233 dan Muslim: 1341)
- Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram
Perbuatan selingkuh biasanya juga diwarnai berpegangan tangan dan bersentuhan dengan pasangan selingkuhnya, dan ini juga perbuatan maksiat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ÙØ£ÙÙÙ ÙÙØ·ÙعÙÙÙ ÙÙ٠رÙØ£Ùس٠رÙجÙÙ٠بÙÙ ÙØ®ÙÙÙØ·Ù Ù ÙÙÙ ØÙدÙÙد٠خÙÙÙر٠ÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠أÙÙÙ ÙÙÙ ÙسÙ٠ا٠ÙرÙØ£ÙØ©Ù Ùا تÙØÙÙÙÙ ÙÙÙÙ
"Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya (bukan mahramnya)." (HR Ar-Ruyani dalam Musnad-nya, 2/227, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, 1/447)
- Safar dengan lawan jenis yang bukan mahram
Orang yang berselingkuh terkadang sampai melakukan perjalanan jauh (safar) dengan pasangan selingkuhnya. Padahal Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
Ùا تÙساÙÙر٠اÙ٠رأة٠ثÙاثة٠أÙا٠٠إÙا ٠ع Ø°ÙÙ Ù ÙØÙرÙÙ Ù
"Seorang wanita tidak boleh bersafar tiga hari kecuali bersama mahramnya." (HR Bukhari nomor 1086 dan Muslim: 1338)
Beliau juga bersabda:
Ùا ÙØ®ÙÙÙÙÙ٠رجÙ٠با٠رأة٠إÙا Ù٠عÙا Ø°Ù Ù Øر٠٠. ÙÙا تساÙر٠اÙ٠رأة٠إÙا ٠ع Ø°Ù Ù Øر٠Ù
"Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani mahramnya, dan tidak boleh seorang wanita bersafar kecuali bersama mahramnya." (HR Bukhari nomor 5233 dan Muslim: 1341)
- Zina hati
Orang yang berselingkuh hampir bisa dipastikan melakukan zina hati, walaupun tidak melakukan zina badan. Zina hati adalah membayangkan, mengangankan, dan menginginkan orang yang tidak halal baginya. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
إ٠اÙÙÙÙ Ùتب عÙ٠ابÙ٠آد٠٠ØظÙÙ٠٠٠اÙزÙا Ø Ø£Ø¯Ø±Ù Ø°ÙÙ Ùا Ù ØاÙØ©Ù Ø ÙزÙا اÙعÙÙ٠اÙÙØ¸Ø±Ù Ø ÙزÙا اÙÙساÙ٠اÙÙ ÙØ·ÙÙ Ø ÙاÙÙÙس٠تت٠ÙÙ ÙتشتÙÙ Ø ÙاÙÙرج٠ÙصدÙÙ Ø°ÙÙ ÙÙÙÙ٠أ٠ÙÙذبÙÙ
"Sesungguhnya Allah telah menakdirkan bahwa pada setiap anak Adam memiliki bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Zinanya mata adalah penglihatan, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah yang membenarkan atau mengingkarinya." (HR Bukhari nomor 6243)
- Tabdzir (mengeluarkan harta pada perkara yang tidak layak)
Orang berselingkuh akan mengeluarkan harta untuk melakukan selingkuh, padahal harta tersebut tidak layak dikeluarkan untuk selingkuh. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙ ÙبÙØ°ÙÙرÙÙÙÙ ÙÙاÙÙÙا Ø¥ÙØ®ÙÙÙاÙ٠اÙØ´ÙÙÙÙاطÙÙÙÙ
"Sesungguhnya orang yang melakukan tabdzir itu adalah saudaranya setan." (QS Al Isra: 27)
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah menyatakan:
اÙتبذÙر Ø¥ÙÙا٠اÙ٠ا٠Ù٠غÙر ØÙÙÙÙ
"At-Tabzir artinya membelanjakan harta tidak sesuai dengan hak (peruntukan) harta tersebut." (Al Jami li Ahkam Al Qur’an, 10/247)
- Menyia-nyiakan keluarga
Orang yang berselingkuh, padahal ia sudah memiliki keluarga, biasanya akan membuat ia enggan kepada keluarganya sampai akhirnya menelantarkan keluarganya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ÙÙ٠باÙ٠رء إث٠ا Ø£Ù ÙضÙع Ù Ù ÙÙÙت
"Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya." (HR Abu Daud nomor 1692. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih, dan disetujui oleh Adz-Dzahabi)
Lalu masih banyak perbuatan maksiat lainnya akibat dari selingkuh. Maka jelas selingkuh itu perbuatan yang sangat rusak, maksiat di atas maksiat. Semoga umat manusia dijauhkan dari perbuatan ini.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi taufik.