Vladimir Putin Puji Prajurit Muslim Chechnya: Selama Ada Anda, Kita Tak Terkalahkan!

Vladimir Putin Puji Prajurit Muslim Chechnya: Selama Ada Anda, Kita Tak Terkalahkan!

Terkini | inews | Rabu, 21 Agustus 2024 - 11:18
share

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba-tiba berkunjung ke Chechnya, Selasa (20/8/2024). Kunjungan ke wilayah Muslim itu merupakan yang pertama dilakukan Putin sejak 13 tahun.

Didampingi pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, Putin memeriksa pasukan dan relawan Muslim dari negeri Kaukasus utara tersebut yang siap dikirim untuk berperang di Ukraina.

Kunjungan Putin berlangsung di tengah upaya Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina yang melakukan serangan lintas batas di Kursk sejak awal bulan ini.

"Selama kita memiliki orang-orang seperti Anda, kita benar-benar, sungguh-sungguh, tak terkalahkan," kata Putin, kepada para pasukan Chechnya, dalam acara di Universitas Pasukan Khusus Rusia, dalam keterangan di situs web Kremlin, dikutip Rabu (21/8/2024).

Putin juga memuji para prajurit Chechnya sebagai para petarung yang berani. Berangkat ke medan perang membutuhkan kesiapan mental, tak hanya fisik. Namun dia yakin semua itu bisa diatasi dengan keyakinan tinggi untuk membela tanah air.

"Anda memiliki kebutuhan batin untuk membela Tanah Air serta keberanian untuk membuat keputusan seperti itu," tuturnya.

Kadyrov merupakan sekutu dekat Putin. Sejak awal operasi militer khusus Rusia di Ukraina, Kadyrov sudah menerjukan pasukan elitenya untuk membantu Rusia.

Pada kesempatan itu Kadyrov mengatakan kepada Putin, Chechnya telah mengirim lebih dari 47.000 pasukan sejak dimulainya perang melawan Ukraina pada Februari 2022. Sebanyak 19.000 di antaranya adalah relawan.

Sebelum mengunjungi Chechnya, Putin untuk pertama kalinya sejak 16 tahun juga mendatangi Beslan di Ossetia Utara. Pengepungan sekolah tahun 2004 oleh kelompok militan di wilayah itu menewaskan lebih dari 330 orang. Itu merupakan serangan paling berdarah dalam sejarah Rusia modern.

Putin mengenang, di antara korban tewas adalah 136 anak-anak.

"Tragedi ini akan tetap menjadi luka yang belum sembuh dalam ingatan sejarah seluruh Rusia," kata Putin.

Dia menegaskan Rusia terus menghadapi musuh yang mencoba mengganggu stabilitas negara.

"Sama seperti kita memerangi teroris, hari ini kita harus memerangi mereka yang melakukan kejahatan di wilayah Kursk, di Donbas. Kita akan hukum para penjahat. Tidak ada keraguan lagi tentang ini," kata Putin.

Topik Menarik