Kisah Johan, Anak Petani asal Samosir Kuliah Gratis di UGM! Ingin Memutus Rantai Kemiskinan

Kisah Johan, Anak Petani asal Samosir Kuliah Gratis di UGM! Ingin Memutus Rantai Kemiskinan

Terkini | okezone | Jum'at, 5 Juli 2024 - 11:09
share

JAKARTA - Kisah Johan Vylvius Rajaguguk (18) anak petani asal Samosir yang lolos kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan akan kuliah gratis.

Johan lolos seleksi mahasiswa baru UGM tanpa tes jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP) 2024 dan diterima di Prodi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB).

Tak hanya lolos seleksi, Johan pun dinyatakan sebagai penerima Uang Kuliah Tunggal Pendidikan Unggul bersubsidi 100 (UKT 0) dari UGM sehingga dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah. Bahkan Johan pun juga dinyatakan sebagai kandidat kuat penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dari pemerintah.

Johan pun memberikan informasi berhasil lolos ke UGM lewat jalur SNBP 2024 kepada kedua orangtuanya.

“Mak, Pak biru!” ucap Johan kepada orang tuanya di hari Selasa 26 Maret 2024 sore sepulang dari acara kelulusan di sekolah. Hari itu, hari dimana jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP) 2024 diumumkan.

Sindak Manahara Rajaguguk (44) dan Tiurma Lumban Raja (37) pun diam tak paham. Keduanya hanya terbengong, dan baru paham setelah Johan memeluk dan memberi tahu.

Tak lama senyum bahagia mengembang dari pasangan suami istri Sindak Manahara Rajaguguk dan Tiurma Lumban Raja saat paham bila putra sulungnya, Johan Vylvius Rajaguguk (18) tengah bergembira karena lolos seleksi mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada tanpa tes jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP) 2024 dan diterima di Prodi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB).

Pasutri inipun tak pernah menyangka mereka yang hidup di Desa Nainggolan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada akhirnya bisa melihat anaknya mengenyam pendidikan hingga tingkat pendidikan tinggi.

“Ini mimpi Johan, saya senang mendengar itu. Kami orang tua ini hanya selalu berdoa untuk keberhasilannya,” ucap Sindak Manahara dilansir laman UGM, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Meski bukan berasal dari keluarga orang berada, dan sehari-hari hanya bekerja mengurus sawah warisan orangtua namun soal pendidikan, Sindak Manahara Rajaguguk dan Tiurma Lumban Raja memang bertekad mengusahakan semua anaknya bisa sekolah sampai bangku perguruan tinggi. Apapun cara dan sekuat yang bisa dilakukan, keduanya berkeinginan agar anak-anak tidak berhenti sekolah seperti dialami oleh keduanya.

“Saya dan istri hanya lulusan SMP. Sudah cukup kami orang tua yang gagal, janganlah anak-anak seperti kami. Jadi bagaimanapun caranya kami dorong anak-anak bisa sekolah dengan baik hingga perguruan tinggi,” paparnya saat ditemui di kediamannya belum lama ini.

Pasangan pasutri ini selama ini memang bermimpi bisa menyekolahkan semua anaknya hingga bangku perguruan tinggi. Melihat anak-anak mereka bisa diwisuda di kampus-kampus terbaik di Indonesia.

Dengan mimpinya itu, Sindak sesungguhnya mengaku memiliki kekhawatiran. Ia sadar hanya petani yang menggarap sawah warisan orang tua tak seberapa. Di saat musim penghujan menanam padi dan di musim kemarau menanam jagung.

Begitulah kebiasaanya dalam bertani selama ini. Penjualan hasil panen pun tidak seberapa, dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Sementara sang istri membantu perekonomian keluarga dengan berjualan jus di rumah.

“Memang yang selalu terpikir adalah untuk bisa menguliahkan anak. Biayanya kan tidak sedikit. Saya pun pada akhirnya mendorong Johan untuk tekun dan giat belajar agar mendapat nilai baik selama sekolah,” ucap Sindak.

Sindak meyakini jika manusia mau berusaha yang terbaik tentu ada jalan. Untung, katanya, Johan anak yang penurut yang akhirnya rajin dan berkemauan kuat belajar.

Hasilnya, Johan pun selalu langganan sukses mencetak sederet prestasi akademis dari bangku SD sampai SMA. Tensi kekhawatiran orang tua pun sedikit mereda karena meyakini keinginan anaknya untuk bisa kuliah nampaknya bisa terwujud entah di dekat-dekat Sumatera ataupun di luar.

“Saya tidak bisa lagi mengungkapkan dengan kata-kata kebahagiaan saat tahu Johan lulus diterima kuliah di FEB UGM. Gratis lagi, tanpa dipungut biaya sepeserpun,” ungkap Sindak pelan menangis.

Topik Menarik