Ukraina Bakal Dapat Mirage 2000-5 Baru dari Prancis, Jet yang Dulu Mau Diboyong Prabowo dari Qatar

Ukraina Bakal Dapat Mirage 2000-5 Baru dari Prancis, Jet yang Dulu Mau Diboyong Prabowo dari Qatar

Terkini | inews | Jum'at, 7 Juni 2024 - 08:34
share

PARIS, iNews.id - Prancis akan mengirimkan sejumlah jet tempur Mirage 2000-5 ke Ukraina untuk menghadapi Rusia. Tak hanya itu, Paris juga bakal melatih para pilot Ukraina menggunakannya.

Besok kami akan memulai kerja sama baru dan mengumumkan pengiriman pesawat Mirage 2000-5 (ke Ukraina), kata Presiden Emmanuel Macron kepada BFMTV, Kamis (6/6/2024).

Dia mengungkapkan, Prancis akan mengirimkan lima jet tempur baru ke Ukraina. Sementara program pelatihan pilot Ukraina akan diluncurkan sebelum akhir tahun ini. Macron juga mengatakan, Prancis berencana melatih 4.500 tentara Ukraina lainnya agar siap tempur melawan pasukan Moskow.

Pemimpin Prancis tersebut menekankan bahwa penyelesaian damai di Ukraina harus dicapai melalui perundingan. Namun dia menekankan bahwa sekarang bukan waktu yang tepat untuk melakukan perundingan karena Rusia terus melanjutkan serangannya di Ukraina.

Perdamaian tidak berarti menyerahnya Ukraina (kepada Rusia), ujar Macron.

Ketika ditanya tentang kemungkinan senjata Prancis digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, dia hanya mengatakan bahwa warga sipil tidak akan menjadi sasaran.

Mirage 2000-5 adalah jenis pesawat tempur dulu yang sempat ingin dibeli Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dari Qatar. Kala itu, dikatakan bahwa Indonesia berminat memboyong 12 jet tempur Mirage bekas dari negara Arab itu dengan nilai kontrak mencapai 733 juta euro (lebih dari Rp12,3 triliun). Namun, rencana itu akhirnya dibatalkan dengan alasan kendala fiskal.

Moskow sudah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Kiev sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022. Kremlin menegaskan, langkah semacam itu akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.

Pada April 2022, Rusia mengirimkan nota diplomatik ke seluruh negara NATO mengenai pasokan senjata mereka ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pun telah memperingatkan bahwa setiap kargo berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target sah serangan Rusia.

Topik Menarik