Guru Besar Unpad Bagikan Cara Menjaga Ketahanan Pangan RI

Guru Besar Unpad Bagikan Cara Menjaga Ketahanan Pangan RI

Terkini | okezone | Rabu, 5 Juni 2024 - 16:07
share

JAKARTA - Direktur Inovasi dan Korporasi Universitas Padjajaran sekaligus Guru Besar Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Tomy Perdana menilai konsep smart farming bisa menjadi langkah awal untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia di masa depan.

Pasalnya, konsep ini menggabungkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Global Positioning System (GPS), drone, dan teknologi lainnya dalam sistem pertanian. Bahkan penerapan sistem smart farming juga telah masuk ke dalam rencana strategis pemerintah selama 2020-2024.

Smart farming merupakan langkah awal yang penting, namun solusi untuk ketahanan pangan memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif. Dengan memfokuskan pada pengembangan ekosistem digital pangan dari hulu ke hilir, kita dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan bagi ketahanan pangan," jelas Tomy.

Dia menjelaskan, kombinasi populasi yang melimpah dan kekayaan hayati yang beragam menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan ekosistem digital pangan di Indonesia. Teknologi digital dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi produksi, distribusi, dan aksesibilitas pertanian serta pangan secara lebih efisien dan berkelanjutan.

Selaras dengan hal tersebut, CEO INDICO Andi Kristianto menyadari bahwa mendukung petani dengan teknologi yang relevan adalah suatu keharusan di era sekarang, tetapi untuk betul-betul menyelesaikan akar permasalahan di sektor pertanian, kita perlu membangun suatu ekosistem pangan yang solid, sehingga seluruh komunitas pertanian dapat saling merangkul, melengkapi, dan menciptakan added value terhadap satu sama lain.

Melalui DFE, kami berusaha menjawab tantangan nyata petani dan pelaku bisnis di sektor pertanian. Kami berharap inovasi yang lahir dari DFE dapat menjamin ketersediaan bahan pangan yang stabil di pasar dan menciptakan model rantai pasokan yang efisien, ujarnya.

Sebelumnya, DFE telah menunjukkan bukti nyata melalui pilot project di Selogiri, Jawa Tengah, tahun lalu. Setelah penerapan inovasi dari DFE, 200 ton gabah padi dari 40 hektar lahan sawah berhasil dipanen, di tengah ancaman kekeringan lahan. Keberhasilan penerapan digitalisasi pertanian tersebut membantu sekitar 50 petani dalam menghasilkan komoditas pertanian yang lebih berkualitas sekaligus meningkatkan nilai komersial hasil pertanian mereka. Inovasi ekosistem dan teknologi yang diimplementasikan mampu meningkatkan efisiensi baik dari segi biaya maupun tenaga.

Topik Menarik