Solusi Penurunan Angka Stunting Diharapkan Bisa Diperoleh dalam Jambore Kader Penyuluh KB Sumba Raya

Solusi Penurunan Angka Stunting Diharapkan Bisa Diperoleh dalam Jambore Kader Penyuluh KB Sumba Raya

Terkini | sumba.inews.id | Selasa, 4 Juni 2024 - 23:50
share

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Jambore Kader Penyuluh Keluarga Berencana (KB) se- Sumba Raya atau se Pulau Sumba, diikuti oleh para penyuluh KB terpilih dari 4 Kabupaten se Pulau Sumba. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kota Waingapu.

Seremonial pembukaan kegiatan Jambore Kader Penyuluh KB itu terlaksana di Aula Hotel Elvin dan dibuka secara resmi oleh Sekda Sumba Timur Umbu Ngadu Ndamu, Selasa (4/6/2024) pagi lalu.  Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan motivasi dan peningkatan pemahaman plus sharing pengalaman antar para kader penyuluh KB guna memberikan pencerahan pada masyarakat terkait KB dan juga penekanan angka stunting.

“Kita harapkan para peserta bisa saling berbagi pengalaman, tips dan trik serta langkah-langkah positif yang telah dilakukan dan juga dikonsepkan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat pentingnya KB dan juga upaya pencegahan dan penanganan stunting,” jelas Umbu Ngadu Ndamu kepada wartawan selepas membuka kegiatan itu.

Umbu Ndamu yang didampingi oleh Dadi Ahmad Roswandi, selaku Kepala perwakilan BKKBN Provinsi NTT dan Tamu Umbu Pinggiai, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumba Timur lebih jauh mengatakan, Kader Penyuluh KB sebagai ujung tombak dalam penyuluhan KB. Karena itu pihaknya sangat berharap peran aktifnya untuk menyadarkan keluarga akan pentingnya perencanaan dalam membangun rumah tangga, mengandung, melahirkan dan merawat anak.

Khusus terkait stunting, Umbu Ndamu menekankan bahwa yang paling penting diberikan pemahaman sedari dini terkait pencegahannya adalah keluarga. Dan untuk menyadarkan hal itu, tentu sangat dibutuhkan peran kader dan penyuluh KB.

 

Dadi Ahmad Roswandi di tempat yang sama mengatakan, NTT masih tertinggi angka stuntingnya untuk Indonesia. Hal itu menjdi tugas tambahan BKKBN dalam rangka penurunan angka stunting. Angka itu sebut dia menurut SKI mencapai 37,9 persen.

“Tapi Puji Tuhan di Sumba Timur ini turun angkanya, dan untuk Pulau Sumba ini satu-satunya Kabupaten yang turun angka stuntingnya yaa Sumba Timur  yakni dari 32 persen menjadi 26,3 persen. Artinya ada praktik baik di Sumba Timur ini dari semua komponen dan tentunya Kader Penyuluh KB yang bisa dibagikan dan menjadi contoh bagi daerah lainnya,” papar Dadi Ahmad.

Sebelumnya, Mauliwaty Bulo, Ketua Panitia Jambore Petugas Lapangan KB Rayon Sumba memaparkan dalam laporannya, peserta dari 4 Kabupaten yang ambil bagian yakni 20 Penyuluh KB dari Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah mengutus 7 Penyuluh KB  dan Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Data masing-masing 8 dan 22 Penyuluh KB.  Dalam jambore ini, para peserta akan dipertemukan langsung dengan Mentor, Coach dan Coachee (Para penyuluh KB) yang mana nantinya dapat menghasilkan semangat dan komitmen yang sama untuk tercapainya indikator program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi NTT yang akhirnya berdampak bagi percepatan dan penurunan angka stunting.

 

Selain itu sebut Mauliwaty Bulo, BKKBN juga melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia Tangguh hadir untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia agar tetap sehat, baik secara fisik, sosial dan mental, mandiri, aktif dan produktif.

“Lansia tangguh bukan merupakan beban bagi keuarga, masyarakat dan negara melainkan menjadi suatu potensi bagi pembangunan keluarga,” tegasnya.


Sekda Sumba Timur Umbu Ngadu Ndamu didampingi Kepala perwakilan BKKBN NTT, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB setempat lakukan peluncuran pelayanan KB serentak sejuta akseptor Provinsi NTT di RSIA Mitra Amanda - Foto : iNewsSumba.id
 

Selepas pembukaan kegiatan Jambore, Sekda  Sumba Timur dan Kepala perwakilan BKKBN Provinsi NTT serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana setempat juga melakukan peluncuran pelayanan KB serentak sejuta akseptor Provinsi NTT di RSIA Mitra Amanda. Selanjutnya menyerahkan bantuan keluarga dengan anak stunting di wilayah Kecamatan Kanatang.

 

Topik Menarik