Malam-Malam, Korut Lagi-Lagi Kirim Sampah ke Korsel Pakai 600 Balon

Malam-Malam, Korut Lagi-Lagi Kirim Sampah ke Korsel Pakai 600 Balon

Terkini | inews | Minggu, 2 Juni 2024 - 11:41
share

SEOUL, iNews.id Korea Utara mengirimkan sekitar 600 balon yang membawa sampah ke Korea Selatan, Sabtu (1/6/2024) malam. Hal itu diungkapkan oleh militer Korsel pada Minggu (2/6/2024).

Reuters melansir, balon-balon membawa sampah seperti puntung rokok, kain, sampah kertas, dan plastik ditemukan di seluruh Ibu Kota Seoul, mulai pukul 20.00 kemarin hingga 10.00 hari ini waktu setempat (18.00 kemarin hingga 08.00 hari ini WIB). Tindakan Pyogyang itu semakin membuat marah Korsel.

Dikatakan bahwa militer ngeri ginseng sedang memantau titik awal dan melakukan pengintaian udara untuk melacak dan mengumpulkan balon-balon pembawa sampah itu.

Sebelumnya, pada Rabu (29/5/2024), Korut juga mengirimkan ratusan balon yang membawa sampah dan kotoran melintasi perbatasan dua Korea yang dijaga ketat. Pyongyang menyebut kiriman tersebut sebagai hadiah. Tak pelak, Seoul menanggapinya dengan marah, mengatakan bahwa tindakan Pyongyang itu hina dan berbahaya.

Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS, Austin Lloyd, di sela-sela dialog keamanan Shangri-La di Singapura, hari ini, Menteri Pertahanan Korsel, Shin Won Sik mengatakan, balon-balon tersebut melanggar perjanjian gencatan senjata dua Korea. Dia pun menegaskan, Seoul bakal memberikan tanggapan terkoordinasi terhadap setiap ancaman dan provokasi Korut berdasarkan postur pertahanan gabungan aliansi Korsel dan Amerika Serikat.

Menyusul insiden balon Korut itu, otoritas Korsel mengeluarkan peringatan darurat dikeluarkan di Provinsi Gyeongsang dan Gangwon serta beberapa bagian Seoul pada hari ini. Pemerintah setempat mendesak masyarakat untuk tidak melakukan kontak dengan balon-balon tersebut.

Di masa lalu, Korsel juga pernah melakukan provokasi dengan mengirimkan balon-balon propaganda melintasi perbatasan ke Korut. Namun, Seoul sudah berhenti melakukan hal tersebut pada 2018, menyusul pertemuan puncak yang jarang terjadi antara presiden Korsel dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Topik Menarik