Kisah Panji Laras, Legenda Rakyat Sampang Madura yang Berdakwah dengan Ayam Jago

Kisah Panji Laras, Legenda Rakyat Sampang Madura yang Berdakwah dengan Ayam Jago

Terkini | inews | Sabtu, 13 April 2024 - 12:44
share

SAMPANG, iNews.id - Panji Laras merupakan sosok legenda rakyat bagi masyarakat Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Makamnya berada di Kampung Madegan, Kelurahan Polagan, Kabupaten Sampang.

Dikisahkan, Panji Laras memiliki seekor ayam jago yang tidak terkalahkan. Bahkan setiap kali bertarung selalu membuat musuh terkapar tidak berdaya.

Uniknya ayam jago tersebut dijadikan sebagai media dakwah dalam menyebar ajaran Islam oleh Panji Laras.

Juru kunci Makam Panji Laras, Fauzan menuturkan sosok Panji Laras dulu sangat disegani masyarakat. Dia mengadu ayam jagonya dengan ayam jago milik orang lain.

Jika lawannya kalah, lawannya akan memeluk Islam.

"Kegemaran sabung ayam sembari menyebarkan agama Islam merupakan hal yang sangat luar biasa," katanya.

Di luar Kabupaten Sampang juga dikisahkan tentang Panji Laras. Namun yang paling mendekati kebenaran yakni di Madegen, Sampang.

Kisah Panji Laras berawal saat Raja Jayengrono berburu di hutan. Dia tersesat dan tiba-tiba melihat sebuah rumah yang dihuni perempuan dan nenek tua.

Raja terpesona melihat kecantikan perempuan yang bernama Timun Emas alias Centil Kuning. Jayengrono kemudian menikahi Centil Kuning

Beberapa bulan setelah menikah, Jayengrono meminta izin kepada Centil Kuning kembali ke kerajaan untuk mengurus rakyatnya.

Saat berpamitan, Centil Kuning sedang hamil tiga bulan. Setelah ditunggu beberapa bulan, ternyata raja tersebut tidak kunjung datang. Hingga akhirnya, perempuan itu melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Panji Laras.

Waktu terus berjalan, Panji Laras tumbuh besar. Saat Panji sudah bisa berjalan, tiba-tiba anak tersebut melihat seekor burung elang yang berputar-putar di atas rumahnya sambil mencengkeram sebutir telur. Lalu burung itu turun dan meletakkan telur di dekat Panji.

Panji Laras mengambil telur itu dan menceritakan peristiwa aneh tersebut kepada ibunya. Ibunya lalu mengeramkan telur itu ke lilitan ular. Sebab dia tidak punya ayam untuk dieramkan

Beberapa hari kemudian, menetaslah telur itu menjadi seekor ayam jantan yang diberi nama Cindi Laras. Ayam jantan itu selalu menang saat diadu dengan ayam-ayam jago lainnya.

Saat itu ayam tersebut kesohor hingga terdengar oleh raja. Dipanggillah Panji Laras untuk menghadap istana sembari membawa sang Cindi Laras untuk diadu dengan ayam jago milik raja.

Pertarungan itu dimenangkan oleh ayam milik Panji Laras. Karena ayamnya kalah, sang raja pun kecewa. Dia memanggil Panji Laras dan ditanyakan asal-usulnya.

Dari penjelasan itulah, sang raja menyadari yang ada di depannya itu merupakan putranya sendiri.

Setelah Panji Laras bertemu dengan ayahnya, dia berpamitan kepada ayah dan ibundanya untuk belajar agama Islam.

Setelah beberapa tahun mendalami agama Islam, dia diperintahkan gurunya untuk mengembara ke Pulau Garam. Di Madura inilah dia menyebarkan agama Islam. Tak lupa dia juga membawa ayam jagonya untuk dijadikan media dakwah.

Topik Menarik