Fenomena yang Membelah Planet Mars Akhirnya Terpecahkan
Rekaman gempa bumi di Mars atau “marsquakes” akhirnya memecahkan misteri mengapa separuh planet ini sangat berbeda dari yang lain.
Para peneliti telah menyadari bahwa Mars memiliki dua wilayah utama, yang dikenal sebagai dikotomi Mars, sejak tahun 1970-an. Sekitar sepertiga belahan bumi utara ditutupi oleh dataran rendah utara, sedangkan dataran tinggi selatan menutupi sekitar dua pertiga Planet Merah.
Terdapat perbedaan ketinggian dan ketebalan kerak antara belahan bumi utara dan selatan, dengan belahan bumi selatan memiliki ketinggian yang lebih tinggi dengan kerak yang lebih tebal.
Ada dua teori utama tentang bagaimana hal ini terjadi — yang pertama menyatakan bahwa hal ini terjadi karena adanya proses di dalam interior Mars, sedangkan teori lainnya mempertimbangkan kemungkinan adanya tabrakan besar dengan objek seukuran bulan , atau beberapa batu yang lebih kecil.
Namun, usia bebatuan di permukaan Mars menunjukkan bahwa apa pun yang menyebabkan dikotomi tersebut terjadi pada hari-hari awal tata surya kita, sehingga sulit untuk menentukan penyebab pastinya.
Namun, kita mungkin lebih dekat dengan jawabannya. Sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Desember 2024 dalam jurnal Geophysical Research Letters mencakup data yang dianalisis dari wahana InSight milik NASA yang merekam bagaimana gelombang seismik dari gempa Mars bergema di Mars.
InSight terletak dekat perbatasan antara dataran rendah utara dan dataran tinggi selatan. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk membandingkan bagaimana gelombang seismik bergerak melalui mantel di bawah dua lokasi, dengan satu di setiap sisi pemisah.
Tim peneliti mengolah data tersebut untuk melihat apakah mereka dapat menemukan bukti asal usul internal dikotomi Mars.
Penulis studi menulis di The Conversation : “Perbandingan kedua [lokasi] ini menunjukkan bahwa gelombang kehilangan energi lebih cepat di dataran tinggi selatan. Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa batuan [cair] di bawah dataran tinggi selatan lebih panas daripada di utara."
Tim tersebut meyakini perbedaan suhu antara dua bagian tersebut dapat dijelaskan oleh aktivitas tektonik purba yang tidak lagi terjadi di Mars.
Benarkah Orang Israel Menanam dan Merawat Pohon Gharqad karena Ketakutan dengan Hadis Akhir Zaman?
Mereka menambahkan: "Perbedaan suhu antara dua bagian dikotomi ini mendukung gagasan bahwa perpecahan tersebut disebabkan oleh kekuatan internal di Mars, bukan dampak eksternal."
"Pada suatu saat, Mars memiliki lempeng tektonik yang bergerak seperti Bumi," para peneliti menjelaskan.
"Pergerakan lempeng-lempeng ini dan batuan cair di bawahnya dapat menciptakan sesuatu seperti dikotomi, yang kemudian membeku di tempatnya ketika lempeng tektonik berhenti bergerak dan membentuk apa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai 'penutup yang stagnan' pada bagian dalam planet yang meleleh."
Para peneliti mengatakan lebih banyak data gempa Mars, serta model terperinci tentang bagaimana Mars terbentuk, akan dibutuhkan untuk menjawab secara meyakinkan pertanyaan mengapa separuh Mars sangat berbeda dengan yang lain.