Makna Sungai Eufrat Mengering dan Muncul Gunung Emas Menurut Ahli Geologi dan Ulama
Sungai Eufrat mengering dan kemunculan gunung emas memang menjadi fenomena alam yang sempat menggemparkan publik.
Terlebih dalam kepercayaan sejumlah agama, dua fenomena itu adalah salah satu pertanda dari semakin dekatnya akhir zaman.
Meski begitu, sebenarnya Sungai Eufrat yang mengering dan kemunculan gunung emas tetap masih dapat dijelaskan secara ilmiah dalam ilmu geologi.
Sungai Eufrat Mengering dalam Pandangan Geologi dan Ulama
Dosen Teknik Geologi UGM, Agus Hendratno, menjelaskan bahwa Sungai Eufrat memiliki air tanah yang melimpah sehingga pertanian di sekitarnya sangat subur.Seiring waktu, Nasa menyampaikan bahwa Sungai Eufrat mengalami penurunan debit air dari tahun 2003 yang dapat disebabkan oleh adanya sedimentasi dan perubahan iklim.
Dilansir dari Discover Magazine, Sungai Eufrat mengering karena serangkaian faktor yang kompleks. Bendungan Ataturk, yang terletak di Turki, adalah salah satu dari 22 bendungan di sepanjang sungai yang dibangun pada tahun 1980-an dan 90-an untuk menyediakan irigasi dan tenaga hidroelektrik.
Akibatnya, lebih sedikit sungai yang mengalir ke hilir. Selain itu, perubahan iklim global telah menyebabkan kekeringan dengan berkurangnya curah hujan di daerah aliran sungai.
Suhu yang lebih hangat juga menyebabkan peningkatan penguapan terutama karena permukaan air terus menurun. Tingkat air sangat rendah dan kekhawatirannya adalah sungai itu akan mengering sepenuhnya pada tahun 2040.
Peristiwa keringnya Sungai Eufrat ini kemudian mengingatkan pada sebuah hadis atau riwayat umat Muslim yang berkata “Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai Sungai Eufrat (mengering lalu) menyingkapkan gunung emas,”.
Hadis tentang Sungai Eufrat ini dapat dimaknai secara eksplisit maupun implisit. Secara eksplisit, hadis tersebut menyatakan bahwa kekeringan yang dimaksud ialah pengeringan sungai hingga dasar sungai terlihat.
Akan tetapi, secara implisit yaitu “mengeringnya” kondisi masyarakat sekitar sungai yang ditandai dengan adanya peperangan di Timur Tengah yang disebabkan oleh adanya eksploitasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi yang berlimpah di kawasan ini.
Gunung Emas dalam Pandangan Geologi dan Ulama
Kemunculan gunung emas ini sempat terjadi pada tahun 2021 lalu yang sempat menghebohkan masyarakat Kongo. Gunung emas ini berada di desa kecil bernama Luhihi, sekitar 50 kilometer dari Bukavu, ibu kota Kivu Selatan.Gunung emas Kongo mulai viral setelah sebuah video yang beredar di sosial media memperlihatkan banyaknya warga yang sedang mengeruk tanah baik dengan sekop maupun tangan kosong demi mendapatkan emas yang diinginkan.
Dilansir dari laman resmi UGM, berdasarkan ilmu geologi keterdapatan ‘gunung emas’ dapat diketahui berdasarkan adanya batuan vulkanik serta endapan bijih emas ataupun adanya endapan emas placer yang bercampur dengan material yang ada di sungai.
Secara keilmuan, gunung emas dapat diartikan dengan gunung api yang termineralisasi endapan emas atau terdapatnya endapan placer yang mengandung butiran emas.
Kemunculan gunung emas menurut pandangan ajaran Islam sendiri dapat diartikan secara batiniah, dimana gunung tersebut menggambarkan kejayaan Mesopotamia di masa lalu yang akan terulang kembali dengan melimpahnya sumberdaya migas di wilayah lembah Mesopotamia.