Fakta Pertalite, Solar dan Pertamax yang Mau Naik Harga
Uzone.id - Daripada kas negara kita jebol cuma gara-gara subsidi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah mungkin mengambil langkah menaikkan harga BBM yang selama ini mendapat subsidi, yakni Pertalite dan Biosolar.
Di tengah kabar harga BBM akan naik pada September 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membeberkan fakta yang mencengangkan di mana BBM bersubsidi ternyata lebih banyak dinikmati oleh orang mampu.
Berikut fakta yang patut kamu ketahui mengenai konsumsi Pertalite di Indonesia:
1. Subsidi hingga Rp502,4 Triliun
Gimana kas negara gak jebol, subsidi BBM saja mencapai Rp502,4 triliun. Padahal, tujuan aslinya untuk mengurangi beban masyarakat miskin atau kurang mampu mendapat akses BBM.
Namun, kenyataan di lapangan bensin subsidi Pertalite malah dihabiskan oleh kalangan orang mampu.
"Jadi, uang ratusan triliun ini yang banyak menikmati kelompok menengah atas. Yang paling miskin justru mendapatkan kecil," tutur Sri Mulyani saat jumpa pers, pada Jumat (26/8/2022).
2. Pertalite Disubsidi Rp6.800 per Liter
Subsidi Pertalite per liternya bikin kita mengelus dada. Bayangkan untuk satu liter saja, pemerintah memperikan subsidi Rp6.800 per liter.
Masih mending kalau yang menikmati memang masyarakat kurang mampu. Sebanyak 80 persen BBM bersubsidi dinikmati orang mampu.
Menurut Sri Mulyani, harga Pertalite idealnya Rp14.450 per liter. Namun, cuma 20 persen dinikmati orang tidak mampu.
3. Pemerintah Kasih Subsidi 93,5 Triliun
Untuk menjaga harga Pertalite tidak melambung tinggi, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk BBM bersubsidi sebesar Rp93,5 triliun untuk kuota 23,05 juta kiloliter sampai akhir tahun 2022.
Pastinya, BBM bersubsidi tersebut masih akan dinikmati orang kaya sebagian besarnya jika tidak ada aturan yang ketat.
Sri Mulyani mengatakan, sebanyak 80 persen dinikmati oleh orang mampu, dan dari jumlah tersebut sebanyak 60 persen terdapat orang super kaya.
4. Solar Dinikmati Orang Kaya Hingga 95 Persen
BBM bersubsidi jenis Biosolar saat ini dijual Rp5.150 per liter dan masyarakat tidak mampu cuma mendapat akses solar sebanyak 5 persen saja. Bandingkan dengan 95 persen dari kalangan orang mampu.
Padahal, subsidi untuk solar mencapai Rp149 triliun untuk kuota 15,01 juta kiloliter.
Setiap 1 liter solar saat ini disubsidi Rp8.800 per liter. Harga solar seharusnya dijual Rp13.950 per liter.
5. Pertamax Seharusnya Rp17.300 per Liter
Selain Pertalite dan Biosolar, Sri Mulyani juga blak-blakan mengenai harga Pertamax yang seharusnya dijual Rp17.300 per liter saat harga minyak mentah melambung tinggi.
Pertamax saat ini dijual Rp12.500 per liter, sehingga pemerintah harus memberikan subsidiRp4.800 per liter.