Mahasiswa KKN Unsil Tasikmalaya Edukasi Warga Desa Mandalasari tentang Pencegahan Stunting

Mahasiswa KKN Unsil Tasikmalaya Edukasi Warga Desa Mandalasari tentang Pencegahan Stunting

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Minggu, 12 Januari 2025 - 08:00
share

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Siliwangi (Unsil) menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di aula Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Sabtu (11/1/2025). 

Acara ini ditujukan kepada ibu-ibu rumah tangga yang memiliki balita dan kader Posyandu setempat.    

Revina Ayuniwati, salah satu pemateri dari Unsil, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi anak. 

"Kasus stunting di Desa Mandalasari memang tidak sebanyak di dusun-dusun lain seperti Cigurantung, Karyamekar, dan Sagulung. Namun, edukasi tetap perlu dilakukan, terutama mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT)," ungkap Revina.  

Menurutnya, kebiasaan anak-anak di desa ini mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti jajanan yang tinggi MSG dan gula, menjadi salah satu tantangan dalam upaya pencegahan stunting.  

Revina mengajak para kader Posyandu untuk lebih kreatif dalam menyediakan PMT. 

"Kami melihat, selama ini PMT yang diberikan kepada balita masih sangat terbatas, seperti telur puyuh atau roti yang dibeli. Padahal, banyak bahan lokal yang bisa dimanfaatkan untuk membuat menu PMT yang lebih variatif dan bergizi," jelasnya. 

Dalam sesi ini, para kader dilatih untuk menciptakan menu PMT berbasis bahan lokal, seperti umbi-umbian, sayuran, dan ikan, yang mudah didapatkan di desa.

 

Selain itu, materi mengenai pemenuhan gizi anak juga disampaikan. Revina memberikan panduan tentang tekstur dan konsistensi makanan sesuai dengan usia anak, mulai dari 6-8 bulan, 9-11 bulan, hingga 24-59 bulan. 

"Setiap usia anak membutuhkan makanan dengan tekstur dan kandungan gizi yang berbeda. Hal ini harus diperhatikan agar anak dapat tumbuh optimal dan terhindar dari risiko stunting," ujarnya.  

Dia juga menekankan pentingnya keberagaman dan keseimbangan dalam asupan gizi anak untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif mereka.   

Revina mengingatkan bahwa stunting bukan hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada kecerdasan dan daya tahan tubuh anak. 

"Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki IQ lebih rendah dan daya tahan tubuh yang lemah dibandingkan anak-anak normal. Hal ini dapat memengaruhi masa depan mereka," tegasnya.  

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Unsil berharap ibu-ibu rumah tangga dan kader Posyandu di Desa Mandalasari dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh. 

Dengan demikian, anak-anak desa tidak hanya kenyang, tetapi juga mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang secara sehat.  

Topik Menarik