Lapas Kelas II B Tasikmalaya Gelar Razia Blok Hunian dan Tes Urine Pegawai serta Warga Binaan

Lapas Kelas II B Tasikmalaya Gelar Razia Blok Hunian dan Tes Urine Pegawai serta Warga Binaan

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Kamis, 7 November 2024 - 20:10
share

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya mengadakan razia blok hunian dan tes urine bagi pegawai serta warga binaan pemasyarakatan (WBP) pada Kamis (7/11/2024).

Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, seperti Kodim 0612/Tasikmalaya, Polres Tasikmalaya Kota, Garnisun Kogartap II 0612/Tasikmalaya, Subdenpom III/2-2 Tasikmalaya, Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Kejaksaan Kota Tasikmalaya, BNN Kota Tasikmalaya, dan Damkar BPBD Kota Tasikmalaya.

Hasil razia menunjukkan beberapa barang terlarang ditemukan di dalam blok hunian, seperti pisau, korek api, piring kaca, dan barang-barang lain yang tidak diperbolehkan.

Kalapas Kelas II B Tasikmalaya, Surya Dharma, menyampaikan bahwa tes urine ini merupakan langkah awal untuk deteksi dini dan pencegahan pelanggaran di dalam lapas, khususnya terkait penggunaan narkoba. 

"Tes urine ini sebagai langkah awal deteksi dini, agar warga binaan dapat menjalani hidup sehat, sementara pegawai juga menjaga integritas dan tidak terlibat penyalahgunaan narkoba," ujar Surya Dharma.

Surya juga menekankan bahwa razia dan tes urine rutin dilakukan sebagai upaya pencegahan narkoba di dalam lapas. Seluruh kamar hunian digeledah oleh tim gabungan dalam razia ini.

"Kegiatan razia ini dilakukan secara rutin oleh anggota kami, tetapi tidak dijadwalkan tetap, dilakukan secara insidentil," jelasnya. 

 

"Ada 23 kamar yang kami razia, kapasitas lapas sebanyak 88 orang, namun saat ini dihuni oleh 407 orang, jadi kami mengalami overload. Kami juga sudah melakukan pemindahan warga binaan ke lapas Kuningan dan Garut yang terdekat," sambung kalapas.

Surya, yang juga mengikuti tes urine dengan hasil negatif, menambahkan bahwa jika ada pegawai atau WBP yang terdeteksi positif menggunakan narkoba, maka akan dilakukan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).

"Jika ditemukan hasil positif, kami akan melaksanakan sidang TPP dan menindaklanjuti untuk mengetahui bagaimana barang tersebut masuk, dengan bantuan aparat kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut," tegasnya.

Kehadiran Damkar pada kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang mitigasi bencana gempa bagi pegawai dan warga binaan. 

"Damkar memberikan sosialisasi terkait prosedur saat terjadi gempa bumi," tutup Surya.

Topik Menarik