Kolaborasi Indonesia-UEA Tangani Sampah Laut di Pantai Kedonganan

Kolaborasi Indonesia-UEA Tangani Sampah Laut di Pantai Kedonganan

Terkini | tangsel.inews.id | Senin, 20 Januari 2025 - 14:00
share

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Sebanyak 8.500 orang dari berbagai latar belakang berkumpul di Pantai Kedonganan, Jimbaran, Bali, Minggu (19/1/2025), untuk mengikuti aksi bersih sampah laut. Kegiatan ini digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa permasalahan sampah laut, khususnya di Bali, membutuhkan perhatian serius. Musim hujan sering membawa sampah kiriman yang mencemari pantai-pantai di kawasan pesisir. "Ini merupakan langkah besar menuju laut bebas sampah dan bagian dari program Bulan Cinta Laut yang bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kelestarian laut. Keindahan Bali adalah taruhan besar, dan kelestarian laut menjadi tanggung jawab kita semua," tegasnya.

Sebagai langkah nyata, pemerintah menyerahkan 14 unit trash boom untuk ditempatkan di sejumlah sungai di Bali. Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan UEA dengan dukungan dari UNDP Indonesia dan Clean Rivers. Selain itu, diserahkan pula satu unit dump truck untuk Kabupaten Badung, sementara KKP memberikan satu unit motor roda tiga dan 10 unit kano pengumpul sampah kepada komunitas lokal.

"Bantuan ini diharapkan mampu mencegah sampah masuk ke laut, memperbaiki ekosistem perairan, dan meningkatkan kualitas destinasi wisata. Kami akan terus memperkuat sistem pengelolaan sampah secara terintegrasi, terutama untuk mengatasi sampah kiriman yang menjadi ancaman tahunan di Pantai Kedonganan," ujar Hanif.

Kolaborasi ini juga mendukung program Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut dengan fokus mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut. Targetnya adalah menurunkan polusi plastik laut hingga 70 persen pada 2025 dan mencapai nol limbah ke TPA pada 2030.

 

"Melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk pemberdayaan masyarakat lokal, kami optimis dapat menerapkan solusi sistematis. Kerja sama Indonesia-UEA ini mencakup pengelolaan sampah plastik yang terintegrasi di Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ini mungkin langkah kecil, tetapi dampaknya akan besar," tutup Hanif.   

Topik Menarik