Ulama Al-Azhar Hadiri Haul Akbar KH Abdul Wahab Turcham di Sekolah Khadijah Surabaya
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah menggelar Haul Akbar ke-20 KH Abdul Wahab Turcham pada Senin (27/1/2025) di Sekolah Khadijah, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Bertema "Meneladani Keikhlasan, Meneguhkan Pengabdian," haul ini dihadiri para ulama terkemuka dari Al-Azhar Mesir dan seluruh siswa serta guru dari Yayasan Taman Pendidikan Khadijah.
Kehadiran mahaguru Al-Azhar, Syeikh Abdul Aziz Asy Syahawi (Mahaguru Ulama Madzhab Syafi'i), Syeikh Prof. Dr. Muhammad Muhanna (Mahaguru Tasawuf Sunni), dan Syeikh Prof. Dr. Yusri Rusydi (Guru Besar Ahli Tasawuf), menambah kekhidmatan acara. Mereka menyampaikan ceramah inspiratif yang menekankan pentingnya moderasi, perdamaian, dan kejujuran.
Ketua Pembina Yayasan Khadijah, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kehadiran para ulama Al-Azhar. "Pesan-pesan para syeikh Al-Azhar selalu menekankan moderasi dan perdamaian," ujarnya.
Khofifah mencontohkan pesan Syeikh Abdul Aziz Asy Syahawi yang sederhana namun bermakna: "Jangan marah agar masuk surga." Ia juga menyampaikan pesan Syeikh Muhanna tentang lima tokoh kunci yang mengubah peradaban dunia, salah satunya Khadijah ra., yang dikenal karena kejujurannya.
Sementara itu, Syeikh Yusri menyebutkan empat perempuan utama dunia, yakni Fatimah, Khadijah, Maryam, dan Aisyah, sebagai teladan bagi perempuan masa kini dalam hal keteguhan dan komitmen.
"Anak-anak kita membutuhkan referensi seperti ini," tambah Khofifah.
Selain ceramah, haul pendiri sekolah Islam favorit Surabaya ini juga diisi dengan Dzikir dan Maulid yang dipimpin para asatidz Yayasan Khadijah.
Acara diawali Tawasul, dilanjutkan Istighatsah, pembacaan Surat Al-Waqi'ah dan Surat Yasin, Tahlil, Doa Tahlil, serta pembacaan Maulid Simthud Dhuror oleh Grup Shalawat Nurut Taibin. Sebanyak 130 anak yatim juga menerima santunan.
Dalam Haul KH Abdul Wahab Turcham juga digelar pemutaran video profil KH Wahab Turcham, yang menampilkan perjuangan dan dedikasinya dalam pendidikan dan pemberdayaan perempuan, serta testimoni dari para alumni Khadijah.
Napoli vs Venezia: Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Diandalkan Pelatih untuk Redam Romelu Lukaku
Perlu diketahui, KH Abdul Wahab Turcham, pendiri Yayasan Khadijah, dikenal karena kepeduliannya yang mendalam terhadap murid-muridnya. Ia mengajarkan arti keikhlasan dalam setiap tugasnya sebagai guru, seringkali menyempatkan diri untuk menyapa mereka setiap hari.
Keakraban dan keteladanannya telah membentuk Yayasan Khadijah menjadi lembaga yang mencetak generasi berakhlak mulia.
Berlandaskan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah, sekolah Khadijah telah lama berkiprah di dunia pendidikan.
Kini, lembaga ini telah berkembang menjadi institusi modern yang mencetak generasi bangsa yang cerdas, berbudi pekerti luhur, dan berintegritas tinggi.
Kecerdasan tanpa integritas, dan sebaliknya, tidaklah cukup. Kedua unsur ini sangat penting untuk ditekankan kepada generasi penerus.
Di era Generasi Z, sekolah Islam di Surabaya dengan basis NU dan Pondok Pesantren Putra ini menerapkan filosofi pendidikan yang unik: pola pikir yang dzikir, pola sikap yang etis, dan pola tindak yang rasional. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan generasi yang mampu menjaga marwah Khadijah dan nilai-nilai Islam.