Satu Korban Berhasil Ditemukan Lagi, Petugas Ungkap Tingkat Kesulitan Medannya di Jombang
JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID - Pencarian korban longsor di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai menunjukkan hasil. Salah satu korban, Ducha Ismail, akhirnya ditemukan setelah upaya pencarian yang intensif. Ismail sebelumnya dilaporkan hilang akibat tertimbun longsoran tanah dan material yang melanda kawasan tersebut.
Pada hari kedua pencarian, tim gabungan SAR mengerahkan dua alat berat berupa ekskavator untuk menggali material di lokasi kejadian. Fokus pencarian diarahkan ke sisi barat lokasi longsor, di mana material longsor diperkirakan memiliki kedalaman hingga 8 meter.
"Material di sisi barat meluncur ke bawah, sehingga pencarian kami prioritaskan di area tersebut," ujar Yoni Fariza, Koordinator Tim SAR.
Namun, proses pencarian tidaklah mudah. Kendala utama yang dihadapi adalah medan yang sempit dan kondisi cuaca yang kurang mendukung. Hujan yang mengguyur sempat menghentikan pencarian pada sore hari sebelumnya.
Profil Suyono, Wakil Bupati Terpilih Batang 2024: Harta Jauh Beda Dengan Pasangannya Faiz Kurniawan
"Akses yang sempit sangat menghambat gerak alat berat dan tim, ditambah cuaca hujan yang memaksa kami menghentikan pencarian sementara," tambah Yoni.
Meski demikian, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan para relawan tetap gigih melanjutkan upaya mereka. Penyisiran secara manual dan menggunakan alat berat terus dilakukan demi menemukan korban lainnya yang masih dinyatakan hilang.
Kepala Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas, mengungkapkan kronologi menyentuh di balik peristiwa tersebut. Berdasarkan informasi, korban Andien—salah satu korban hilang—sempat berusaha membangunkan ayahnya ketika menyadari bahaya longsor.
"Andien mencoba menyelamatkan ayahnya, tetapi sayangnya mereka tidak sempat keluar sebelum longsor menimbun rumah mereka. Korban ditemukan pada radius 1,5 meter di bawah timbunan material rumah," ungkap Wiku.
Bencana longsor ini tidak hanya menyebabkan hilangnya nyawa, tetapi juga merusak empat rumah warga dan melukai dua orang lainnya, yaitu Widyawati (43) dan Muhammad Makruf (14). Kedua korban luka kini tengah menjalani perawatan intensif.
Musibah longsor di Banturejo menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di daerah rawan longsor seperti Wonosalam. Peran serta masyarakat, pemerintah, dan relawan dalam tanggap darurat menjadi kunci untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana alam ini.
Hingga kini, upaya pencarian dan evakuasi terus dilanjutkan. Tim SAR berharap dapat segera menemukan korban lain yang masih hilang dan memastikan tidak ada lagi warga yang terdampak di lokasi bencana.