Public Speaking, Kemampuan yang Harus Dikuasai Mahasiswa Surabaya, Ini Alasannya
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Public speaking, atau kemampuan berbicara di depan umum, kini menjadi keahlian dasar yang banyak diminati oleh kalangan muda, khususnya Generasi Z yang tengah menempuh pendidikan tinggi di Kota Surabaya.
Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh platform media sosial yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Generasi Z kerap menjadikan media sosial sebagai acuan dalam membentuk standar keahlian dan pandangan hidup.
Selain itu, gaya hidup masyarakat Kota Surabaya turut memberi tekanan tersendiri bagi para mahasiswa untuk menguasai public speaking. Sebagai kota dengan mayoritas penduduk berpendidikan tinggi dan menjadi tujuan bagi banyak perantau untuk mengadu nasib, kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi kebutuhan untuk beradaptasi dengan pola pergaulan di kota ini.
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Episode 49: Hasil Lab Keluar, Apakah Biru Akan Cerai Amira?
Hal tersebut dirasakan langsung oleh Muhammad Daffa Ramadhan, atau yang akrab disapa Ardhan, mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Sebelumnya, Ardhan merantau selama empat tahun di Jombang dan Semarang sebelum kembali ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Ketika kembali ke Surabaya, saya cukup kaget dengan gaya bahasa dalam pergaulan sehari-hari. Di sini, orang menilai value seseorang melalui gaya dan kecakapan berbicara, ujar Ardhan.
Fenomena ini juga mendapat perhatian dari para akademisi. Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA, dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, dan Mohammad Insan Romadhan, S.I.Kom., M.Med.Kom., Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi di kampus yang sama, memberikan pandangan mereka.
Menurut Drs. Widiyatmo, perkembangan kecakapan berbicara di kalangan anak muda Surabaya sangat dipengaruhi oleh digitalisasi, terutama selama pandemi COVID-19. Anak muda menjadi sangat aktif melihat konten di media sosial. Hal ini menciptakan budaya baru, di mana kecakapan berbicara atau public speaking menjadi bagian penting dari kehidupan mereka, jelasnya.
Senada dengan Drs. Widiyatmo, Mohammad Insan menambahkan bahwa Generasi Z memiliki ciri khas dalam gaya berbicara yang lebih fleksibel dan tidak terlalu formal dibandingkan generasi sebelumnya. Public speaking sudah menjadi budaya baru yang positif di kalangan Gen Z dan harus terus diarahkan ke hal-hal yang konstruktif, katanya.
Dengan berbagai dinamika tersebut, kemampuan public speaking kini menjadi kebutuhan utama bagi Generasi Z di Surabaya, khususnya para mahasiswa. Keahlian ini tidak hanya membantu mereka bertahan dalam lingkungan sosial yang dikenal keras, tetapi juga menjadi modal penting untuk menghindari potensi perundungan yang kerap dialami oleh mahasiswa perantau yang kesulitan beradaptasi.
Penulis:Muhammad Daffa Ramadhan ( Mahasiswa Untag )