Tiga Bulan, Ada 74 Kasus Kebakaran di Jombang, Pj Bupati Sebut Minim Informasi Pencegahan
JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Kabupaten Jombang Jawa Timur tengah mengalami pertumbuhan di sektor ekonomi dan industri. Persoalan kebakaran masih menjadi masalah serius, apalagi Jombang tercatat masih menjadi daerah dengan jumlah kebakaran tinggi.
Sesuai laman resmi Pemkab Jombang, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten setempat menunjukkan sebanyak 74 insiden kebakaran telah terjadi di berbagai wilayah di Jombang dalam kurun waktu tiga bulan terakhir tahun ini.
Tidak hanya sekedar kerugian materiil, dampak dari kebakaran itu juga mencakup kerusakan lingkungan hingga ancaman keselamatan jiwa masyarakat.
Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo menyebut bahwa sebagian besar kebakaran disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya informasi mengenai tindakan pencegahan yang efektif.
Selain itu, keterbatasan pada kemampuan masyarakat dalam menggunakan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) juga menjadi faktor penyebab.
Ratusan Warga Baduy Terancam Tak Bisa Mencoblos! Minta Waktu Pilkada Diperpanjang, Ini Alasannya
"Pencegahan kebakaran adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan, kita dapat meminimalisir kerugian akibat kebakaran," kata Teguh Narutomo saat membuka sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran yang digelar BPBD Jombang di Pendopo Kabupaten, Kamis (5/12/2024).
Dalam sosialisasi tersebut, peserta diajak untuk memahami penyebab kebakaran, seperti korsleting listrik, kebocoran gas, dan penggunaan bahan mudah terbakar. Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan mengenai penggunaan APAR dan tata cara evakuasi yang benar.
"Kami berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat Jombang dapat lebih waspada dan siap menghadapi potensi kebakaran," ujarnya.
Teguh menandaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan kebakaran secara berkelanjutan, baik melalui sosialisasi maupun penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Sebagai informasi, pertengahan Oktober lalu terjadi kebakaran hebat pabrik helm rumahan di Desa Sebani Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Kebakaran itu diduga disebabkan korsleting listrik, meski tak ada korban jiwa, namun kerugian pemilik usaha diperkirakan mencapai Rp1,4 miliar.