SIER Tawarkan Kawasan Industri Hijau dan Terintegrasi pada Investor Singapura
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menawarkan kawasan industri hijau, modern, dan terintegrasi kepada investor Singapura dalam ajang "East Java-Singapore Investment Promotion Business Meeting". Kegiatan ini, yang berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama antara KBRI Singapura, Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Singapura, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, SIER diwakili oleh Kepala Departemen Penjualan, Dimaz Harenda, yang hadir mewakili Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono. Business meeting ini dibuka oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, serta Direktur IIPC Singapura, Andria Buchara.
Dimaz Harenda menegaskan komitmen PT SIER dalam mengembangkan kawasan industri yang ramah lingkungan dan efisien energi. SIER menawarkan konsep industri modern yang selaras dengan prinsip keberlanjutan global, menjadikannya sebagai tujuan investasi hijau.
“PT SIER berkomitmen untuk terus mendukung investasi hijau dan berkelanjutan, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dan Menteri Investasi/BKPM RI, Bapak Rosan Roeslani,” ujar Dimaz, Kamis (14/11/2024).
Dalam pertemuan ini, SIER juga berkesempatan berdiskusi dengan Daryl Thio, Regional Director of Enterprise Singapore, lembaga pemerintah Singapura yang mendukung pengembangan perusahaan lokal ke pasar internasional. Selain membahas potensi investasi, diskusi ini juga mencakup rencana kerja sama dalam pengelolaan sumber daya air bersih, sektor di mana Singapura memiliki keahlian tinggi.
Rencana kunjungan Enterprise Singapore ke kawasan industri SIER pada Desember 2024 menandai potensi besar bagi peningkatan investasi di Jawa Timur, provinsi yang memiliki populasi lebih dari 40 juta jiwa. Berdasarkan data dari DPM PTSP Jawa Timur, Singapura menjadi negara dengan nilai investasi terbesar di provinsi ini, mencapai USD 6.891,09 juta sejak 2010 hingga triwulan ketiga 2024.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam forum ekonomi BUMN menyampaikan pentingnya fasilitas yang memadai bagi investasi hijau di Indonesia. "BUMN memainkan peran penting dalam mendukung transformasi ekonomi menuju era hijau,” tegas Erick Thohir.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Indonesia Green Industry Development beberapa pekan sebelumnya menekankan pentingnya fasilitas dan dukungan dari pemerintah untuk memacu investasi di kawasan industri hijau.
"Indonesia memiliki potensi besar sebagai destinasi investasi di Asia, terutama dengan konsep kawasan industri hijau. Kementerian Perindustrian akan terus memberikan dukungan penuh agar industri kita lebih kompetitif di tingkat global,” jelas Agus Gumiwang.