Menghidupkan Warisan Seni, Pameran Arsip ‘Enam Bulan dan Sekian Pertemuan’ di PSBK Memukau Publik

Menghidupkan Warisan Seni, Pameran Arsip ‘Enam Bulan dan Sekian Pertemuan’ di PSBK Memukau Publik

Ekonomi | surabaya.inews.id | Kamis, 10 Oktober 2024 - 18:10
share

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono, memberikan apresiasi penuh pada pameran arsip bertajuk ‘Enam Bulan dan Sekian Pertemuan’ yang diselenggarakan oleh Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK). Pameran ini menjadi sorotan karena berhasil menghadirkan jejak panjang PSBK sebagai pionir pendidikan seni non-formal di Indonesia, dengan fokus pada seni dan budaya sebagai fondasi perkembangan masyarakat.

Dibuka pada Rabu (9/10/2024), pameran ini bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-96 maestro tari Indonesia, Bagong Kussudiardja. Momen istimewa ini juga dimeriahkan dengan prosesi budaya yang memukau, di antaranya flashmob Tari Yapong oleh komunitas Bakul Budaya dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) dan prosesi pemotongan tumpeng yang dipimpin oleh aktor terkenal, Butet Kartaredjasa, bersama Direktur Eksekutif PSBK, Jeannie Park.

Didik Prasetiyono hadir di antara para pemerhati seni dan budaya, bergabung dengan tokoh-tokoh penting seperti Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan SIK MH, Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna SKar MHum, serta seniman-seniman nasional lainnya. Kehadiran mereka semakin mengukuhkan arti penting pameran ini.

Dalam sambutannya, Didik menegaskan bahwa pameran ini bukan hanya sebuah penghormatan terhadap warisan budaya yang ditinggalkan Bagong, tetapi juga menjadi jembatan penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan seni Indonesia. 

"Pameran ini sangat inspiratif. Arsip yang ditampilkan tidak hanya mendokumentasikan proses kreatif, tetapi juga menjadi warisan tak ternilai bagi generasi mendatang," tuturnya.

 

Sebagai Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI), Didik juga menyoroti pentingnya peran PSBK dalam menjaga kelestarian seni dan budaya di tengah arus globalisasi. 

"Kami dari PT SIER mendukung penuh kegiatan yang memupuk kreativitas dan inovasi, karena dua hal ini adalah pilar penting bagi perkembangan industri di era tantangan global," tambahnya.

Pameran arsip ini juga menandai perjalanan 46 tahun PSBK, yang didirikan oleh Bagong Kussudiardja pada 3 Oktober 1978. Sebagai padepokan seni pertama di Indonesia, PSBK hadir dengan visi yang mulia: membangkitkan apresiasi seni di kalangan generasi muda, terutama di daerah-daerah pedesaan, serta memberikan ruang bagi mereka yang tidak bisa melanjutkan pendidikan seni formal.

Program Cantrik Mentrik, gagasan visioner Bagong, menjadi salah satu pilar utama dalam pendidikan seni di PSBK. Program ini mendapat perhatian dari kurator muda berbakat, Alwan Brilian dan Reza Kutjh, yang melalui pameran ini berhasil menampilkan ratusan arsip berharga. Arsip tersebut mencakup foto, kliping, buku laporan, hingga video latihan, yang menggambarkan semangat pendidikan seni yang terus dirawat oleh PSBK.

Alwan Brilian menjelaskan, "Agenda belajar Cantrik Mentrik bahkan menjadi fondasi dari seluruh aktivitas padepokan sejak Bagong wafat. Semangat ini terus hidup dalam setiap jejak arsip yang kami tampilkan."

Pameran ‘Enam Bulan dan Sekian Pertemuan’ tidak hanya menyoroti perjalanan Bagong Kussudiardja dalam dunia seni, tetapi juga mengajak masyarakat untuk meresapi kembali nilai-nilai budaya yang telah ditanamkan selama puluhan tahun. Kehadirannya menjadi saksi nyata bahwa seni dan budaya tetap relevan dan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Pameran ini tidak hanya menjadi penghargaan bagi maestro seni, tetapi juga sebuah seruan bagi generasi muda untuk terus menjaga dan menghidupkan warisan budaya yang kaya ini, membawa seni Indonesia menuju masa depan yang cerah dan penuh inovasi.

Topik Menarik