Arhanud 5/CSBY Uji Tembakan Meriam 57 MM Anti Pesawat Udara dan Drone di Pantai Kuala Cangkoi

Arhanud 5/CSBY Uji Tembakan Meriam 57 MM Anti Pesawat Udara dan Drone di Pantai Kuala Cangkoi

Terkini | sukabumi.inews.id | Selasa, 24 Desember 2024 - 19:30
share

ACEH UTARA, iNewsSukabumi.id-Ratusan Pasukan TNI Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 5/CSBY menggelar latihan menembak senjata berat di Pantai Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Aceh Utara, pada Selasa (24/12/2024).Empat unit meriam 57 mm Anti-Aircraft Gun (AAG), yang berfungsi sebagai senjata anti-serangan udara, digunakan secara bergantian untuk ditembakkan ke arah laut.

Penggunaan meriam 57 mm ini mendukung fungsi tembakan dari darat ke udara, perlindungan udara, serta kemampuan pencarian, pendeteksian, penjajakan, dan penghancuran terhadap segala ancaman udara.

Latihan ini digelar untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan prajurit dalam pengoperasian senjata berat seperti meriam anti-udara.

Komandan Batalyon Arhanud 5/CSBY, Letkol Arh Jamal Dani Arifin, menyampaikan bahwa latihan tahun ini menggunakan meriam 57 mm Anti-Aircraft Gun yang diproduksi oleh China. 

"Senjata ini telah digunakan oleh TNI di Batalyon 5/CSBY sejak 2011," katanya.

Letkol Arh Jamal menjelaskan, pada latihan kali ini, teknis penembakan dilakukan pada jarak dekat, yaitu 1 km hingga 1,5 km, dengan sasaran udara berupa pesawat tanpa awak yang dikendalikan prajurit.

Menurutnya, meriam 57 mm mampu menjangkau sasaran sejauh 12 km untuk jarak horizontal, sedangkan jarak efektifnya adalah 6 km.

"Latihan ini penting untuk mempertahankan kemampuan prajurit agar selalu terlatih dalam menggunakan senjata berat yang menjadi andalan pertahanan udara kita," kata Letkol Arh Jamal.

Latihan tersebut turut disaksikan oleh Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal.

Pangdam menyampaikan bahwa latihan menembak senjata berat ini merupakan puncak dari serangkaian pelatihan yang dilakukan Yon Arhanud di Aceh. 
Yon Arhanud memiliki dua jenis artileri, yakni rudal dan meriam 57 mm, yang kali ini digunakan untuk latihan.

"Latihan ini penting untuk memastikan prajurit terus terlatih. Pepatah mengatakan, 'ala bisa karena biasa.' Prajurit harus menyatu dengan alutsista yang dioperasikan agar dapat menjaga kekuatan pertahanan udara kita," kata Pangdam.

Pangdam berpesan agar prajurit terus berlatih secara rutin karena meriam 57 mm merupakan salah satu senjata pertahanan udara yang dimiliki TNI dan disegani oleh pesawat tempur musuh.

Topik Menarik