Kilang Kasim Wujudkan Swasembada Energi, B40 Siap Dukung Indonesia Timur
KASIM, iNewsSorong.id – Indonesia semakin mendekati swasembada energi dengan langkah strategis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VII Kasim yang mulai memproduksi dan menyalurkan bahan bakar ramah lingkungan, Biodiesel 40 atau B40. Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan pembangunan berkelanjutan.
Pada Rabu (15/1/2025), Kilang Kasim melakukan lifting perdana B40 ke wilayah Indonesia Timur, yaitu Fuel Terminal (FT) Manokwari dan FT Biak. Pjs. General Manager Kilang Kasim, Khairuddin, menegaskan bahwa produksi B40 ini merupakan wujud inovasi Kilang Kasim dalam mendukung ketahanan energi nasional.
“Kami mulai memproduksi Biodiesel 40 atau B40 sebagai bahan bakar nabati guna mendukung swasembada energi nasional, khususnya untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia Timur,” ujar Khairuddin.
B40 merupakan campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit sebesar 40 dalam solar konvensional. Dengan peningkatan kandungan nabati ini, diharapkan emisi karbon dapat ditekan sekaligus mendukung industri kelapa sawit dalam negeri. Kilang Kasim sendiri menargetkan produksi B40 sebesar 16.800 kiloliter per bulan, dengan lifting perdana sebesar 4.600 kiloliter.
Kilang Kasim menjadi salah satu pionir dalam implementasi mandatori B40, yang telah ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Keputusan Menteri ESDM No. 341.K/EK.01/MEM.E/2024. Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari program biodiesel nasional yang sebelumnya telah melalui tahapan B20 pada 2019, B30 pada 2020, dan B35 pada 2023.
Selain mendukung ketahanan energi, produksi B40 juga merupakan upaya Kilang Kasim dalam menjalankan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). “Kami berkomitmen untuk terus menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia secara profesional, berstandar internasional, serta berwawasan lingkungan,” tambah Khairuddin.
Keberhasilan lifting perdana B40 ini menjadi tonggak penting bagi Kilang Kasim dalam mendukung kebutuhan energi nasional. Dengan kesiapan fasilitas dan teknologi yang dimiliki, Kilang Kasim optimistis dapat menjadi pemain utama dalam pengembangan energi hijau di Indonesia.
Langkah strategis ini tak hanya menciptakan ketahanan energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi regional serta memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.