Keluarga Kerajaan Inggris Naik Gaji, Jumlahnya Tembus hingga Rp2,6 Triliun

Keluarga Kerajaan Inggris Naik Gaji, Jumlahnya Tembus hingga Rp2,6 Triliun

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 24 Januari 2025 - 13:40
share

Keluarga Kerajaan Inggris dikabarkan akan menerima kenaikan gaji pada tahun ini. Jumlah fantastis yang diterima para bangsawan tersebut didanai oleh pembayaran pajak Inggris.

Berdasarkan laporan, pendanaan dari kas publik Inggris kepada Kerajaan Inggris, yang dikenal sebagai Hibah Kedaulatan (Sovereign Grant), akan meningkat lebih dari 45 juta pound sterling atau Rp900 miliar mencapai total 132 juta pound sterling atau Rp2,6 triliun.

Dilansir dari Express, Jumat (24/1/2025), jumlah tersebut meningkat signifikan sebesar 53 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hibah Kedaulatan diberikan setiap tahun untuk mendukung berbagai aktivitas kerajaan. Termasuk pemeliharaan tempat tinggal kerajaan, perjalanan resmi, gaji staf, dan tugas-tugas kerajaan lainnya.

Pakar kerajaan Richard Fitzwilliams mengatakan bahwa secara teknis, uang ini diterima oleh Raja Charles III sebagai penguasa, meskipun dana tersebut digunakan untuk mendukung berbagai kebutuhan operasional kerajaan, bukan sebagai rekening pengeluaran pribadi.

Foto/Britannica

“Secara teknis, Raja Charles III sebagai penguasa, adalah orang yang mendapatkan uang, tetapi jelas itu semua kecuali rekening pengeluaran pribadi,” kata Fitzwilliams.

Kenaikan gaji besar ini memunculkan kritik tajam dari sejumlah pihak, yang menyebutnya sebagai tindakan tidak pantas di tengah krisis ekonomi yang melanda Inggris. CEO Republic Graham Smith, mengkritik keras kenaikan tersebut.

“Ini adalah uang publik, semua uang ini berasal dari pemerintah, pada saat pemerintah tidak mampu mendanai sekolah, rumah sakit, polisi dengan baik. Ini memalukan. Bukan saja seharusnya tidak naik sama sekali, seharusnya malah dikurangi,” jelas Smith.

Namun, di sisi lain, Fitzwilliams mengingatkan bahwa Kerajaan Inggris adalah salah satu daya tarik global terbesar. Ia juga menekankan bahwa keberadaan Keluarga Kerajaan mendatangkan pemasukan besar melalui pariwisata dan pengaruh internasional.

“Tidak boleh lupa bahwa Inggris memiliki monarki paling terkenal di dunia. Inggris tidak akan menjadi Inggris tanpa Keluarga Kerajaan,” ujar Fitzwilliams.

“Kerajaan adalah lembaga luar biasa yang membentuk cara pandang dunia terhadap kita, dan mendatangkan banyak uang sebagai imbalannya, misalnya dari pariwisata,” lanjutnya.

Sebagian besar dari dana tambahan tersebut akan digunakan untuk proyek renovasi besar-besaran Istana Buckingham yang bernilai 369 juta pound sterling atau Rp7,3 triliun dan direncanakan selesai dalam waktu 10 tahun.

Proyek ini melibatkan pembaruan berbagai ruang kenegaraan, termasuk balkon ikonik yang digunakan untuk acara-acara kerajaan. Untuk sementara waktu, kunjungan kenegaraan akan dialihkan ke Kastil Windsor hingga renovasi selesai pada 2027.

Renovasi ini mencakup pembaruan East Wing, yang telah selesai tahun lalu, termasuk balkon terkenal yang menghadap ke Mall. Balkon ini akan dapat diakses pengunjung untuk pertama kalinya pada musim panas mendatang, menawarkan pengalaman baru dalam pariwisata kerajaan.

Selain renovasi Istana Buckingham, Fitzwilliams menyatakan bahwa dana dari Hibah Kedaulatan akan digunakan untuk gaji staf rumah tangga kerajaan, pemeliharaan berbagai istana kerajaan lainnya, dan biaya perjalanan resmi serta tugas-tugaskerajaan.

Topik Menarik