Pangeran William Siap Maafkan Harry, Beri Sinyal Akhiri Konflik
Pangeran William dikabarkan siap memaafkan adiknya, Pangeran Harry, dan menyambutnya kembali ke dalam Keluarga Kerajaan. Laporan ini terjadi setelah keduanya berseteru selama bertahun-tahun.
Laporan terbaru dari Life & Style menyebutkan bahwa langkah Pangeran William ini dilakukan setelah insiden kebakaran hutan yang melanda California, tempat Pangeran Harry dan Meghan Markle tinggal setelah meninggalkan Keluarga Kerajaan sejak 2020.
Dilansir dari Geo TV, Jumat (24/1/2025), menurut sumber yang dekat dengan Keluarga Kerajaan, William meminta istrinya, Kate Middleton untuk menghubungi Harry dan Meghan atas namanya.
Kate, yang selama ini dianggap sebagai penengah di antara kedua pihak, berhasil meyakinkan penerus takhta selanjutnya itu bahwa hidup terlalu singkat untuk menyimpan dendam.
Foto/Getty Images“William akhirnya menyadari bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri perseteruan mereka,” ujar sumber tersebut.
Laporan tersebut juga mengungkap bahwa ada peluang pertemuan antara William, Kate, Harry, dan Meghan di Amerika Serikat. Pasalnya, calon Raja dan Ratu Inggris itu berencana mengunjungi negara tersebut untuk acara amal Royal Foundation mereka, yang mana bisa menjadi titik temu bagi kedua pasangan.
“Kate melihat acara amal ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Harry dan Meghan,” jelasnya.
“Dia percaya bahwa duduk bersama dan berdiskusi secara langsung adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik,” tambahnya.
Meski hubungan mereka sempat diwarnai perselisihan yang tajam, momen ini diharapkan menjadi awal baru bagi Keluarga Kerajaan. Putri Wales disebut sangat menginginkan perdamaian, baik demi keluarga maupun demi citra monarki.
“Hari-hari penuh ketegangan di antara mereka tampaknya akan berakhir, atau setidaknya itulah yang diharapkan banyak pihak,” ungkapnya.
Langkah William ini menunjukkan keinginan Keluarga Kerajaan untuk mengakhiri konflik yang telah menjadi sorotan publik selama bertahun-tahun. Dengan keterlibatan Kate sebagai mediator, harapan rekonsiliasi tampaknya semakin besar.
Jika pertemuan di Amerika benar-benar terwujud, itu bisa menjadi momen penting untuk menyatukan kembali Keluarga Kerajaan yang terpisah oleh konflik internal.