Peringati HPI 2025, Ditjen Bea Cukai Perkuat Kolaborasi Hadapi Tantangan Global

Peringati HPI 2025, Ditjen Bea Cukai Perkuat Kolaborasi Hadapi Tantangan Global

Nasional | sindonews | Kamis, 23 Januari 2025 - 18:15
share

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai memperkuat kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global. Menjadi bagian dalam organisasi pabean dunia, yaitu World Customs Organization (WCO), Bea Cukai memiliki peran strategis.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani saat peringatan HPI 2025 di Kantor Pusat Bea dan Cukai, Kamis (23/1/2025).

Sebagai negara anggota WCO, kata Askolani, Bea Cukai turut memperingati International Customs Day (ICD) atau Hari Pabean Internasional (HPI) yang jatuh pada 26 Januari tiap tahunnya. Tema yang diangkat WCO pada peringatan HPI 2025 adalah “Customs Delivering on its Commitment to Efficiency, Security, and Prosperity”.

“Tema ini menekankan komitmen global Administrasi Pabean dalam mewujudkan efisiensi, keamanan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Melalui tema ini, WCO mendorong seluruh anggotanya, untuk merefleksikan peran dan tanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai standar yang telah dikembangkan oleh WCO,” katanya.

Bea Cukai telah menjadi negara anggota WCO sejak 30 April 1957. Saat ini, Bea Cukai menjabat sebagai anggota Policy Commission periode 2024-2026 dari kawasan Asia–Pasifik dan sebagai Vice-chairperson Harmonized System Committee.

Peran Bea Cukai dalam organisasi pabean dunia tersebut juga tecermin dari peran unit K9 Bea Cukai yang menjadi WCO Regional Dog Training Center (RDTC) pertama di ASEAN dan peran Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai yang menjadi WCO Regional Training Center (RTC) for the Asia Pacific Region. Askolani mengatakan, Bea Cukai mencatat berbagai capaian yang membanggakan. Di sisi penerimaan, Bea Cukai mengumpulkan penerimaan negara sebesar Rp300,2 triliun, yang terdiri dari bea masuk sebesar Rp53 triliun; bea keluar sebesar Rp20,9 triliun; dan cukai sebesar Rp226,3 triliun.

Di sisi pengawasan, lanjutnya, Bea Cukai melakukan langkah represif mencegah dan memberantas penyelundupan melalui berbagai penindakan di bidang kepabeanan dan cukai. Bea Cukai mencatat terdapat 22.730 kasus penindakan di bidang cukai dengan nilai BHP mencapai Rp1,4 triliun, 21.397 kasus penindakan di bidang impor dengan nilai BHP mencapai Rp7,6 triliun, dan 741 penindakan di bidang ekspor dengan nilai BHP mencapai Rp431 miliar. “Melalui sinergi dengan aparat penegak hukum (APH) lainnya, Bea Cukai berhasil mengungkap 1.448 kasus terkait narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP), dengan barang bukti mencapai 7,4 ton,” jelasnya. Sementara dari sisi pelayanan, Bea Cukai memfasilitasi perdagangan dan industri melalui beragam fasilitas kepabeanan dan cukai, meningkatan pelayanan melalui pembaharuan sistem CEISA 4.0 dan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE), serta memberdayakan UMKM melalui Program Klinik Ekspor.

Contohnya, pemberian fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang nilai investasinya mencapai Rp257 triliun dan pendayagunaan Klinik Ekspor yang mampu mengantar 619 UMKM untuk ekspor. “Peningkatan jumlah pemberian fasilitas memberikan dampak positif, termasuk peningkatan lapangan pekerjaan, pendapatan negara, dan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi antarunit juga berhasil diwujudkan melalui NLE yang telah diimplementasikan di 53 pelabuhan dan 7 bandara yang berkontribusi pada penurunan biaya logistik Indonesia menjadi 14,29 dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Askolani. Askolani juga menganugerahkan World Customs Organization Certificate of Merit kepada 15 pegawai di lingkungan Bea Cukai yang dinilai telah melaksanakan kontribusi sangat baik dalam inisiasi dan implementasi yang berkaitan dengan tema peringatan HPI 2025. Askolani menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pegawai yang penerima penghargaan WCO Certificate of Merit, serta mengajak seluruh pegawai untuk menjadikan penghargaan tersebut sebagai motivasi untuk terus berprestasi, memberikan yang terbaik, dan mendukung kemajuan organisasi secara berkelanjutan. “Sebagai garda terdepan dalam pengawasan dan pelayanan di sektor perdagangan internasional, Bea Cukai harus memastikan setiap langkah yang diambil mencerminkan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Mari kita perkuat kolaborasi dan tingkatkan kapasitas organisasi untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjaga integritas sistem perdagangan internasional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.

Topik Menarik