Houthi ke Israel: Kembalilah ke Negara Asalmu Kami Tidak Akan Tinggalkan Gaza Sendirian
Seorang anggota tingkat tinggi gerakan perlawanan rakyat Yaman, Ansarullah atau dikenal denganHouthi, Hizam al-Assad menyarankan para pemukim ilegal di wilayah Palestina yang diduduki untuk meninggalkan wilayah tersebut dan kembali ke tempat asal mereka karena Yaman tidak akan menghentikan operasi balasan anti-Israel.
Hizam al-Assad, anggota Biro Politik Ansarullah, menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah posting di X pada Senin.
“Siapa pun yang ingin tidur dengan nyaman harus pergi ke Siprus atau negara mereka sendiri,” katanya, dilansir Press TV.
Pejabat itu menegaskan bahwa Houthi akan mempertahankan serangan pro-Palestina mereka selama rezim Israel terus melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza, dan tidak menghentikan serangan yang telah dilancarkannya terhadap Yaman untuk mencoba menghentikan operasi negara Jazirah Arab itu.
"Kami tidak akan meninggalkan Gaza sendirian," katanya.
Assad juga memperingatkan AS dan rezim Israel tentang konsekuensi mengerikan dari agresi mematikan mereka yang berkelanjutan terhadap negara Jazirah Arab itu.
Pejabat itu sebelumnya menggarisbawahi bahwa rezim itu akan terus menghadapi serangan militer mendadak dari pihak pasukan Yaman selama mempertahankan pendekatan agresifnya terhadap negaranya.
"Operasi militer kami akan terus menargetkan jantung wilayah yang diduduki," katanya.
“Kejutan-kejutan ini akan berlangsung hingga rezim menghentikan agresi dan pengepungannya terhadap Gaza,” Assad mencatat, merujuk pada blokade yang dikerahkan Tel Aviv terhadap wilayah pesisir itu.
Houthi mulai melancarkan operasi mereka terhadap target-target Israel pada Oktober 2023 untuk mendukung Jalur Gaza dan Lebanon, yang masing-masing telah dilanda perang genosida dan serangan mematikan yang meningkat oleh rezim Israel.
Houthi menembakkan rudal ke bagian utara wilayah Palestina yang diduduki, mengenai target yang dituju secara akurat.
Serangan yang berhasil itu didahului dan diikuti oleh agresi mematikan yang meningkat oleh rezim dan Amerika Serikat, sekutu terbesarnya, terhadap wilayah Yaman.
Pasukan tersebut telah menanggapi dengan meningkatkan serangan mereka terhadap target-target strategis dan sensitif Israel dan Amerika, termasuk kapal perang dan kapal induk AS yang dikerahkan di lepas pantai Yaman.