3 Momen Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hizbullah, Berpotensi Merusak Perjanjian Damai

3 Momen Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hizbullah, Berpotensi Merusak Perjanjian Damai

Global | sindonews | Selasa, 7 Januari 2025 - 16:38
share

Israel telah berulang kali melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Kondisi ini memicu kekhawatiran sejumlah pihak tentang potensi keberlanjutan pertempuran antar keduanya di sana.

Diketahui, perjanjian gencatan senjata sebelumnya ditandatangani Israel dan Hizbullah bersama lima negara penengah termasuk Amerika Serikat (AS) pada 27 November 2024. Kesepakatan ini dilakukan guna menghentikan eskalasi konflik yang terjadi di Lebanon.

Pada satu sisi, perjanjian yang dicapai pada 27 November itu mengharuskan Hizbullah untuk segera meletakkan senjata di Lebanon selatan.

Di sisi lain, kesepakatan juga memerintahkan Israel dalam waktu 60 hari untuk menarik pasukan di sana dan menyerahkan kendali kepada tentara Lebanon serta pasukan penjaga perdamaian PBB.

Sebulan lebih berlalu, kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hizbullah memang masih bertahan. Namun, sifatnya sangat rapuh karena terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pihak Israel. Berikut ini beberapa contohnya yang bisa diketahui.

Momen Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

1. Menyerang Desa Merkaba

Israel menyerang sebuah desa perbatasan pada Kamis (28/11/2024), sehari setelah gencatan senjata antara Tel Aviv dan Hizbullah mulai berlaku. Media resmi Lebanon mengatakan serangan tentara Zionis melukai dua orang di sana.

Mengutip Al Monitor, dua orang terluka di Merkaba akibat penargetan serangan Israel terhadap sebuah alun-alun di desa tersebut.

Sebelumnya, memang ada peringatan dari juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, yang memerintahkan penduduk Lebanon agar tidak kembali ke daerah yang berdekatan dengan perbatasan.

Sumber lain melaporkan adanya penembakan artileri Israel di sejumlah desa perbatasan. Selain Merkaba, tentara Israel ikut menargetkan alun-alun Taybeh dan kota Khiam, serta dataran Marjayoun dengan peluru artileri.

2. Serangan Pesawat Tak Berawak di Rab el-Thalathine

Serangan pesawat tak berawak Israel di desa Rab el-Thalathine di Lebanon selatan menewaskan dua orang dan melukai dua lainnya pada Sabtu (30/11/2024). Hal ini menandai pelanggaran lain yang dilakukan tentara Zionis terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Pada klaim pembelaannya, militer Israel mengatakan hanya menyerang fasilitas Hizbullah yang menyimpan peluncur roket.

Mereka juga menyerang sebuah kendaraan di Lebanon selatan yang membawa granat berpeluncur roket, amunisi dan perlengkapan militer sebagai bagian dari tindakannya melawan pelanggaran gencatan senjata.

Selain desa Rab el-Thalathine, serangan pesawat tak berawak Israel juga menghantam beberapa tempat lain. Di antaranya kota Majdal Zoun di distrik Tyre, Provinsi Selatan yang melukai tiga orang, termasuk seorang anak.

3. Serangan Udara ke Perbatasan Lebanon

Serangan udara dilakukan Israel di Lebanon selatan pada Minggu (8/12/2024). Hal ini menjadi bukti pelanggaran lain yang dilakukan tentara Zionis terhadap kesepakatan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.

Mengutip Anadolu, tiga warga sipil tewas dalam serangan yang menargetkan kota Dibbin di distrik Marjeyoun tersebut.

Korban jiwa ini menambah deretan jumlah orang yang tewas dalam serangan Israel di Lebanon menjadi total 23 orang, bersama dengan 24 lainnya yang terluka sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November.

Sebelum serangan udara Israel tersebut, pihak berwenang Lebanon telah melaporkan sekitar 160 pelanggaran gencatan senjata oleh Tel Aviv. Adapun di antaranya juga menyebabkan kerusakan fatal dan memakan korban.

Itulah beberapa momen Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon.

Topik Menarik