Bendera AS Dikibarkan Setengah Tiang selama Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?

Bendera AS Dikibarkan Setengah Tiang selama Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?

Global | sindonews | Senin, 6 Januari 2025 - 12:50
share

Bendera negara Amerika Serikat (AS) diperintahkan dikibarkan setengah tiang selama 30 hari, dimulai 29 Desember 2024. Ini berarti berlangsung juga selama pelantikan Presiden Donald Trump pada 20 Januari 2025.

Perintah ini dikeluarkan Presiden Joe Biden sebagai simbol berkabung atas kematian mantan Presiden Jimmy Carter, yang meninggal di usia 100 tahun pada 29 Desember 2024 lalu.

Dalam arahannya, Biden memerintahkan pengibaran bendera AS setengah tiang di gedung-gedung federal dan seluruh kedutaan besar AS.

Tentu saja, perintah Biden ini membuat Donald Trump tidak senang karena berlangsung selama pelantikannya sebagai presiden baru Amerika.

Namun, Trump tidak dapat mengubah perintah tersebut sampai dia resmi menjabat.

Kode Bendera AS dan Penerapannya dalam Situasi Ini?

Kode bendera AS menguraikan kapan dan bagaimana bendera harus dikibarkan setengah tiang.

Peraturan ini menetapkan bahwa bendera harus dikibarkan setengah tiang selama 30 hari setelah meninggalnya presiden yang sedang menjabat atau mantan presiden.

Peraturan ini berlaku untuk gedung-gedung pemerintah federal, kedutaan besar AS, instalasi militer, dan kapal-kapal AS baik di dalam negeri maupun di perairan internasional.

Siapa yang Berwenang Memerintahkannya?

Presiden Amerika Serikat, gubernur negara bagian, dan Wali Kota Distrik Columbia berwenang memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang. Dalam kasus ini, Presiden Joe Biden yang mengeluarkan perintah tersebut.

Bagaimana Respons Donald Trump?

Donald Trump telah menyatakan ketidakpuasannya atas keputusan Biden yang memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang selama hari pelantikannya sebagai presiden baru AS.

Ia mengunggah di media sosial dengan mengatakan, "Kaum Demokrat sangat 'gembira' tentang kemungkinan Bendera Amerika kita yang megah dikibarkan 'setengah tiang' selama pelantikan saya."

"Mereka pikir itu sangat hebat, dan sangat senang karenanya karena, pada kenyataannya, mereka tidak mencintai negara kita, mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri. Lihat apa yang telah mereka lakukan terhadap Amerika kita yang dulu hebat selama empat tahun terakhir," katanya.

"Ini benar-benar kacau! Bagaimanapun, karena kematian Presiden Jimmy Carter, bendera mungkin, untuk pertama kalinya selama pelantikan presiden mendatang, dikibarkan setengah tiang. Tidak seorang pun ingin melihat ini, dan tidak ada warga Amerika yang senang karenanya. Mari kita lihat bagaimana hasilnya. Buat Amerika hebat Lagi!" imbuh Trump, yang dilansir NDTV, Senin (6/1/2025).

Dapatkah Trump Membatalkannya?

Ya, dia bisa. Meskipun aturan bendera AS merekomendasikan masa berkabung selama 30 hari, itu bukanlah aturan wajib.

Setelah Trump memangku jabatan, dia dapat mengubah perintah dan menaikkan bendera setinggi-tingginya.

Apakah Trump Sebelumnya Mempersoalkan Penurunan Bendera?

Ya, dia pernah. Pada tahun 2018, setelah kematian Senator Arizona John McCain, Trump menghadapi kritik atas penanganannya terhadap protokol penurunan bendera.

Bendera di Gedung Putih awalnya diturunkan menjadi setengah tiang tetapi dinaikkan setinggi-tingginya setelah akhir pekan. Tindakan ini memicu reaksi keras, dan bendera kemudian diturunkan lagi.

Apakah Ada Preseden Historis Serupa?

Ya, ada. Pada bulan Januari 1973, bendera dikibarkan setengah tiang selama pelantikan kedua Presiden Richard Nixon setelah kematiannya mantan Presiden Harry S Truman.

Nixon memerintahkan bendera diturunkan, dan bendera tetap dikibarkan setengah tiang selama sebagian perayaan pelantikannya.

Topik Menarik