PPN 12 Cuma untuk Barang Mewah, Ini Tanggapan Pengusaha
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 menjadi 12 resmi berlaku hanya untuk barang mewah. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 131 Tahun 2024.
Sejumlah asosiasi pengusaha pun menyampaikan apresiasi kepada pemerintah. Mereka menilai keputusan ini sebagai langkah bijaksana yang menjaga daya beli masyarakat secara umum.
"Kami mengapresiasi kebijakan ini karena mencerminkan keseimbangan antara kebutuhan negara dan kepentingan masyarakat serta pelaku usaha," kata Ketua Komite Perdagangan Dalam Negeri Apindo sekaligus Ketua Umum Apregindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Merek Global Indonesia), Handaka Santosa Sabtu (4/1/2025).
"Kebijakan yang terukur ini tidak hanya mendorong daya beli masyarakat, tetapi juga mendukung pertumbuhan industri di tengah tantangan ekonomi global," lanjutnya.
Selain itu, masa transisi selama tiga bulan yang diberikan pemerintah dinilai sebagai langkah bijak untuk memberikan waktu bagi dunia usaha mempersiapkan penerapan kebijakan ini secara maksimal.
Handaka juga berharap sosialisasi teknis yang akan dilakukan pemerintah bersama asosiasi sektoral dapat memastikan implementasi kebijakan berjalan lancar.
Apindo bersama asosiasi sektoral lainnya disebut Handaka telah berkomitmen mendukung pelaksanaan kebijakan kenaikan PPN 12 hanya untuk barang mewah.
Ia pun percaya bahwa dialog yang erat antara pemerintah dan dunia usaha akan menciptakan iklim usaha yang kondusif, memperkuat daya saing industri, serta mendorong pemulihan ekonomi nasional.