Pentas Musik Tradisional di Ruang Publik Meriahkan Pergantian Tahun 2025

Pentas Musik Tradisional di Ruang Publik Meriahkan Pergantian Tahun 2025

Terkini | sindonews | Kamis, 2 Januari 2025 - 16:24
share

Dalam rangka menyambut pergantian tahun 2025, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mempersembahkan acara “Pentas Musik Tradisional Ruang Publik”. Pentas musik ini digelar di lima lokasi publik.

5 ruang publik yang dimaksudyaitu Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, KICC Halim (Stasiun Kereta Cepat Whoos), KICC Padalarang, Stasiun Gambir, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Acara yang berlangsung pada malam tahun baru ini bertujuan untuk menyapa masyarakat Indonesia dengan sajian musik tradisional.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon mengatakan, kegiatan musik tradisi di ruang publik dalam rangka menyambut tahun baru 2025 ini merupakan satu respons dari komunitas yang difasilitasi oleh Kementerian Kebudayaan di sejumlah tempat, di terminal, di airport, dan lain-lain adalah dalam rangka untuk memeriahkan suasana pergantian akhir tahun dengan musik.

Pada “Pentas Musik Tradisional Ruang Publik” ini, masyarakat dimanjakan dengan penampilan dari berbagai kelompok musik lokal ternama, antara lain:

1. Musik Kolintang “FS Ansambel” di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta: Menampilkan permainan ensambel Kolintang Minahasa dengan membawakan lagu-lagu daerah, nasional, dan internasional yang sudah diaransemen ke dalam bentuk melodi permainan kolintang.

2. World Music Series Ensemble di Stasiun KCIC Halim, Jakarta: Menampilkan kolaborasi musik etnik Indonesia yang menggabungkan berbagai alat musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kendang Sunda, Sape Kalimantan, Tehyan Betawi, dan Suling Bambu.

3. D'Big Malay Band (Musik Etnik Nuansa Melayu Sumatra) di Stasiun Gambir, Jakarta: Menyuguhkan irama melayu yang khas dengan membawakan lagu-lagu Melayu dan Timur Tengah.

4. Trio Gemblong & Republik Kedangers Bandung di Stasiun KCIC Padalarang, Bandung: Mengeksplorasi karya musik tradisional, khususnya kendang, serta seni vokal khas Sunda yang diperkaya dengan instrumen kacapi suling.

5. Genggong Kutus (Tabuh Genggong Batuan) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali: Menghadirkan kekayaan seni tradisional Desa Batuan melalui komposisi klasik Genggong dan Suling Gambuh, persembahan dari Komunitas Kita Poleng.

Dalam tiga sesi, penonton menikmati alunan tabuh, seperti Semar Penggulingan, Sekar Sungkang, dan Lagu Tangis yang menggambarkan nuansa melodi khas selendro. Instrumen unik melibatkan genggong, suling, kendang, kempluk, dan gong, yang diwariskan turun-temurun dan kini jarang ditemukan di Bali.

Melalui acara ini, Kementerian Kebudayaan ingin menyampaikan pesan penting bahwa alat musik tradisional Indonesia bukanlah sesuatu yang kaku atau terbatas.

Keberadaan alat musik tradisional mampu beradaptasi dengan musik modern dan tetap relevan di era sekarang. Dalam perayaan pergantian tahun ini, Kementerian Kebudayaan berharap dapat menumbuhkan rasa cinta masyarakat akan kekayaan budaya Indonesia.

“Pentas Musik Tradisional di Ruang Publik” diharapkan juga dapat menemani dan menyemarakkan malam pergantian tahun dengan suguhan musik yang mengangkat budaya Indonesia, sekaligus menjadi bagian dari perjalanan masyarakat Indonesia menuju tahun yang baru.

“Kita berharap, di tahun 2025 budaya kita semakin semarak, semakin ada apresiasi dari masyarakat terhadap seni dan budaya termasuk musik-musik tradisional dari daerah kita masing-masing,” pungkasnya.

Topik Menarik