Negara NATO Ini Dilaporkan Jadi Target Berikutnya Rusia setelah Ukraina
Setelah Ukraina diinvasi besar-besaran oleh Rusia, negara baru NATO; Finlandia, dilaporkan akan menjadi target berikutnya karena Moskow bermaksud mengontrol penuh Laut Baltik.
Surat kabar Iltalehti, mengutip dokumen yang diklaim sebagai laporan pertahanan pemerintah Finlandia, mengungkapkan bahwa sumber NATO yang tidak disebutkan namanya telah memperingatkan tentang niat Moskow untuk melancarkan serangan terhadap Finlandia, negara-negara Baltik, dan kemungkinan negara-negara terdekat lainnya.
Namun, tidak ada garis waktu khusus untuk tindakan tersebut yang telah diuraikan.
Laporan tersebut merujuk pada latihan militer sebelumnya, seperti latihan Zapad Rusia tahun 2017, di mana Moskow mensimulasikan serangan terhadap Norwegia, Finlandia, dan negara-negara Baltik.
Laoran Iltalehti menyatakan bahwa Rusia belum membatalkan rencana invasinya dan mungkin akan meneruskannya setelah konflik di Ukraina berakhir.
Surat kabar itu juga menyebutkan sumber-sumber NATO yang menyatakan bahwa Rusia dapat merencanakan serangan terkoordinasi di berbagai bagian sisi timur aliansi. Ini dapat mencakup Korps Angkatan Darat ke-14 Rusia yang bergerak maju dari Murmansk menuju pantai Norwegia melalui laut, darat, dan udara.
Selain itu, Rusia mungkin mengerahkan pasukan ke Lapland (wilayah paling utara Finlandia) untuk merebut Bandara Ivalo, dengan pasukan rudal yang ditempatkan di Semenanjung Kola yang berpotensi menargetkan Finlandia.
Laporan itu merinci strategi potensial Rusia untuk membangun zona penyangga di Lapland Utara dan Finnmark Norwegia.
Lebih lanjut, laporan tersebut mengindikasikan pasukan rudal Rusia dapat menargetkan garis pantai selatan dan tenggara Finlandia. Pada saat yang sama, Angkatan Darat ke-6 Moskow mungkin mencoba menerobos Estonia dan Latvia dengan menyerang ibu kota mereka.
Lithuania juga dapat berisiko, karena Rusia mungkin mencoba menggunakan Belarusia sebagai rute untuk membangun koridor darat yang menghubungkan daerah kantong Rusia Kaliningrad ke Belarusia, yang berpotensi merebut Koridor Suwalki, wilayah yang penting bagi strategi pertahanan NATO.
Laporan itu menunjuk pada kehadiran militer Rusia di Kaliningrad dan Armada Baltik-nya, yang dapat menargetkan pulau Gotland milik Swedia dalam upaya untuk mengganggu operasi NATO di Baltik.
Menurut laporan pemerintah Finlandia, strategi keamanan Rusia didorong oleh keinginan untuk menciptakan "zona penyangga" yang membentang dari Arktik hingga Mediterania, meliputi Laut Baltik dan Laut Hitam.
Micael Bydén, mantan Kepala Angkatan Bersenjata Swedia, menyatakan bahwa tujuan jangka panjang Rusia mungkin adalah untuk menguasai Laut Baltik.
Menanggapi laporan tersebut, Pasukan Pertahanan Finlandia (FDF) mengatakan latihan perang adalah bagian normal dari operasi militer mana pun.
Sebuah pernyataan dari FDF mengatakan: "Tidak ada ancaman militer langsung terhadap Finlandia."
Pernyataan itu menambahkan bahwa Finlandia akan terus memantau perkembangan dengan cermat tanpa mengomentari spekulasi media mengenai kegiatan militer negara lain.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah lama mengutarakan visinya untuk merebut kembali wilayah bersejarah, dengan Kekaisaran Rusia abad ke-17 sebagai model untuk aspirasinya.
Seiring berlanjutnya perang di Ukraina, para pakar dan pejabat Barat telah memperingatkan bahwa ambisi Rusia tidak akan berhenti di Ukraina. Putin tampaknya akan mengeksploitasi kerentanan keamanan di seluruh Eropa, bahkan mengincar wilayah sejauh selatan Georgia, yang berbatasan dengan Turki.
Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan serangan Rusia di masa mendatang terhadap negara-negara NATO, yang dapat memicu respons militer kolektif berdasarkan Pasal 5 NATO.
Pasal tersebut menetapkan bahwa serangan terhadap satu anggota akan dianggap sebagai serangan terhadap semua, yang mewajibkan semua anggota untuk menanggapi.
Pada bulan Juni, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa Putin "bahkan mungkin menyerang negara NATO" dan menekankan perlunya Eropa untuk siap menghadapi potensi konflik pada tahun 2029.
Dengan mengingat hal ini, negara-negara Baltik dan Finlandia—negara-negara dengan perbatasan langsung ke Rusia—sangat rentan terhadap ambisi Moskow.
Didukung Arab Saudi, Koalisi Negara Islam Luncurkan Program Antiterorisme di Wilayah Sahel
Dalam beberapa bulan terakhir, negara-negara ini, yang termasuk di antara penyumbang utama NATO untuk pengeluaran pertahanan relatif terhadap PDB, telah memperkuat langkah-langkah keamanan mereka.
Selain itu, NATO telah meningkatkan kesiapan militer. Pada bulan Maret, NATO memimpin latihan Nordic Response 2024, yang melibatkan 20.000 tentara yang dipindahkan ke Norwegia Utara dan Lapland Finlandia, di bawah pimpinan Wakil Laksamana AS Douglas Perry.
Dalam perkembangan lain yang mengkhawatirkan, Finlandia baru-baru ini menyita sebuah kapal tanker minyak yang diduga milik "armada bayangan" Rusia. Kapal itu terkait dengan kerusakan kabel bawah laut di lepas pantai Finlandia pada Hari Natal.
Berbicara kepada Sky News, seorang wakil asisten sekretaris jenderal NATO untuk ancaman hibrida dan siber memperingatkan bahwa serangan ini dapat meningkat secara signifikan, dengan menyatakan bahwa ada "prospek nyata" bahwa salah satu serangan hibrida ini dapatmenyebabkan banyak korban jiwa atau kerusakan ekonomi yang besar.