5 Musuh Bebuyutan Raja Charles III, Putri Diana Dendam Akibat Diselingkuhi
Musuh bebuyutan Raja Charles III datang dari berbagai kalangan. Dari hubungan rumit dengan mendiang Putri Diana hingga perselisihan dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle, serta kritik dari kelompok anti-monarki.
Sejumlah musuh bebuyutan terus membayangi perjalanan Raja Charles III dalam mempertahankan martabat takhta Inggris. Beberapa individu dan isu telah menjadi sumber ketegangan di Keluarga Kerajaan hingga saat ini.
Berikut adalah sejumlah musuh bebuyutan yang sering dikaitkan dengan Raja Charles III dilansir dari Marca, Kamis (26/12/2024).
5 Musuh Bebuyutan Raja Charles III
1. Putri Diana
Foto/Getty ImagesTidak bisa dipungkiri, hubungan Charles dengan Diana adalah salah satu konflik paling menonjol dalam sejarah Keluarga Kerajaan. Pernikahan mereka yang berakhir dengan perceraian pada 1996 menjadi sorotan media dunia.
Perselingkuhan Charles dengan Ratu Camilla membuat Diana merasa dikhianati, yang pada akhirnya memengaruhi reputasi ayah dua anak ini pada saat itu.
Konflik ini tidak hanya berdampak pada kehidupan pribadi Charles, tetapi juga menciptakan krisis besar bagi Kerajaan Inggris. Banyak publik yang berpihak pada Diana, membuat Charles berjuang keras untuk memulihkan citranya.
2. Pangeran Harry dan Meghan Markle
Foto/Getty ImagesKetegangan dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle juga menjadi tantangan besar bagi Raja 76 tahun itu. Setelah pasangan ini memutuskan untuk mundur dari tugas kerajaan pada 2020, berbagai wawancara dan pernyataan mereka, termasuk tuduhan soal diskriminasi rasial, menempatkan Charles dalam posisi sulit.
Hubungan yang renggang antara Charles dan putra bungsunya ini menciptakan persepsi negatif di kalangan publik. Sehingga memunculkan kesan bahwa Charles kurang mampu menjaga hubungan harmonis dalam keluarga.
3. Aktivis Lingkungan yang Berseberangan
Foto/Getty ImagesSebagai seorang yang dikenal peduli terhadap isu lingkungan, ayah Pangeran William dan Harry ini sering kali berhadapan dengan kelompok atau individu yang memiliki pandangan berbeda. Meski ia telah lama mendukung pertanian organik dan memerangi perubahan iklim, beberapa kelompok mengkritiknya karena dianggap hanya fokus pada simbolisme tanpa tindakan konkret.
Ketegangan ini sering terjadi ketika Charles mencoba membawa isu lingkungan ke panggung global. Di mana beberapa pihak merasa pendekatannya kurang efektif atau terlalu idealis.
4. Politisi dan Media Sensasional
Foto/Getty ImagesSebagai tokoh publik, Charles juga memiliki hubungan yang rumit dengan politisi dan media Inggris. Beberapa politisi yang tidak menyukai keterlibatannya dalam isu publik seperti perubahan iklim dan arsitektur, menganggap sang raja melampaui batas sebagai anggota Keluarga Kerajaan.
Media, di sisi lain, sering kali memanfaatkan kehidupan pribadinya sebagai bahan sensasi. Sejak skandal pernikahannya hingga perannya sebagai raja, Charles harus menghadapi tekanan dari berbagai pemberitaan yang tidak selalu berpihak kepadanya.
5. Kritikus
Foto/Getty ImagesKelompok anti-monarki juga termasuk dalam daftar musuh bebuyutan Charles. Mereka sering kali mengkritik keberadaan monarki sebagai institusi yang dianggap tidak relevan di era modern.
Naiknya Charles ke takhta setelah ibunya, mendiang Ratu Elizabeth II memicu perdebatan baru tentang masa depan monarki Inggris. Di mana kelompok ini menganggap Charles tidak memiliki popularitas atau karisma yang sama dengan ibunya.