3 Kerugian Ukraina Jika Perang Melawan Rusia Berakhir, Termasuk Kehilangan Banyak Wilayah

3 Kerugian Ukraina Jika Perang Melawan Rusia Berakhir, Termasuk Kehilangan Banyak Wilayah

Global | sindonews | Jum'at, 6 Desember 2024 - 15:38
share

Setidaknya Ukraina akan menderita tiga kerugian jika perangnya melawan Rusia berakhir sekarang. Salah satu kerugian nyata adalah hilangnya banyak wilayah secara permanen karena jatuh di bawah kendali Moskow.

Perang kedua negara yang dimulai sejak Februari 2022 telah mengubah lanskap geopolitik, ekonomi, dan sosial di kawasan Eropa dan dunia. Meskipun Ukraina mendapatkan dukungan internasional yang luas dalam menghadapi agresi Rusia, berakhirnya konflik ini tidak akan serta merta menghilangkan tantangan besar yang dihadapi oleh Kyiv.

Jika perang berakhir dengan hasil tertentu pada tahap sekarang ini, Ukraina bisa mengalami beberapa kerugian yang dapat mempengaruhi masa depannya.

Tiga Kerugian Ukraina Jika Perang Melawan Rusia Berakhir

1. Kehilangan Wilayah Secara Permanen

Salah satu kerugian terbesar yang dihadapi Ukraina jika perang berakhir adalah kehilangan banyak wilayah yang penting, yakni Crimea, Donbas (Donetsk dan Luhansk), Kherson, Zaporizhzhia, dan beberapa bagian wilayah lainnya.

Meskipun pasukan Ukraina berhasil merebut kembali beberapa daerah dari wilayah-wilayah tersebut, tetap saja semua wilayah itu akan menjadi titik konflik di masa depan, bahkan jika perang berakhir sekarang.

Kehilangan wilayah tersebut dapat merugikan Ukraina secara politik, ekonomi, dan strategis.

Crimea, misalnya, memiliki kepentingan strategis karena posisinya yang menghadap Laut Hitam dan merupakan titik penting bagi keamanan energi dan perdagangan Ukraina.

Kehilangan wilayah-wilayah tersebut juga dapat memengaruhi identitas nasional dan menurunkan moral rakyat Ukraina.

2. Kerusakan Infrastruktur yang Hambat Pemulihan Ekonomi

Perang yang berlangsung lebih dari dua tahun telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur Ukraina, termasuk pabrik, jembatan, jalan raya, dan fasilitas energi.

Meskipun upaya rekonstruksi mungkin dimulai segera setelah perang berakhir, kerusakan yang begitu parah akan mempengaruhi laju pemulihan ekonomi negara.

Pembaruan infrastruktur akan membutuhkan biaya yang sangat besar, dan Ukraina mungkin akan tergantung pada bantuan internasional dalam proses ini.

Selain itu, banyak sektor industri Ukraina yang telah rusak atau terganggu, seperti sektor pertanian yang merupakan tulang punggung ekonomi negara ini.

Ketergantungan pada bantuan luar negeri dan pinjaman internasional untuk memulihkan ekonomi bisa memperburuk situasi ekonomi dalam jangka panjang, membuat Ukraina terjebak dalam utang yang besar.

Meskipun rekonstruksi ekonomi adalah tujuan jangka panjang, proses ini akan memakan waktu dan mengorbankan kualitas hidup masyarakat Ukraina dalam waktu dekat.

3. Kematian Tentara dan Dicap Negara Kalah Perang

The Wall Street Journal pada September lalu melaporkan sekitar 80.000 tentara Ukraina terbunuh dan ratusan ribu lainnya terluka sejak perang melawan Rusia dimulai Februari 2022.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak data tersebut. Terlepas dari penolakan Zelensky, kematian para tentara Ukraina merupakan kerugian nyata lainnya yang harus diterima jika perang diakhiri sekarang.

Fakta pahit lainnya yang harus ditelan Ukraina jika perang berakhir sekarang adalah negara itu akan dicap dalam sejarah sebagai pihak yang kalah perang. Indikator kalah perang ini mengacu pada banyaknya wilayah yang direbut Rusia.

Topik Menarik