Kapal Perang Rusia Tembaki Helikopter Jerman, Picu Ketakutan Pecahnya Perang Dunia III
Sebuah kapal perang Rusia telah menembaki helikopter Angkatan Darat Jerman saat menjalankan misi pengintaian di atas Laut Baltik yang dijuluki "Danau NATO".
Media-media Barat, termasuk Daily Mirror , menyuarakan ketakutan bahwa insiden itu bisa memicu Perang Dunia III.
Awak kapal perang Rusia menembakkan amunisi sinyal ke helikopter militer, menurut laporan Germany Press Agency ( GPA ) yang berbasis di Brussels. Laporan itu menegaskan bahwa helikopter Bundeswehr tersebut sedang dalam penerbangan pengintaian.
Laporan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan dalam beberapa minggu terakhir antara Kremlin dan negara-negara NATO setelah rudal Inggris dan Amerika Serikat (AS) digunakan oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin sejak itu telah memperingatkan bahwa Moskow dan NATO sekarang bisa "terlibat langsung" dalam konflik Ukraina.
Jerman telah menghabiskan waktu tahun lalu untuk mengatur ulang militernya agar "siap berperang", menurut Menteri Pertahanan Boris Pistorius, yang telah mendirikan cabang siber dan informasi baru sebagai tambahan dari Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara.
Amunisi sinyal biasanya hanya digunakan oleh kapal militer dalam situasi darurat.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengonfirmasi insiden tersebut dalam konferensi NATO, namun dia tidak menyebutkan kapan kejadiannya.
Baerbock mengatakan banyak kapal Rusia di Laut Baltik telah terlibat dalam upaya menghindari sanksi.
Dia menambahkan bahwa langkah-langkah keamanan seputar jaringan pipa bawah laut dan kabel data telah ditingkatkan karena serangan baru-baru ini terhadap infrastruktur di area tersebut.
Bulan lalu, dua kabel serat optik di Laut Baltik rusak, termasuk satu antara Swedia dan Lithuania, dan yang lainnya antara Finlandia dan Jerman.
Investigasi telah difokuskan pada kapal China bernama Yi Peng 3, yang dilaporkan telah melewati area yang terkena dampak pada saat itu.
Pada hari Kamis (5/12/2024), Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan bahwa pihak berwenang sedang mencari kejelasan dari China tentang apa yang telah terjadi.
Insiden serupa tahun lalu menyebabkan jaringan pipa gas antara Finlandia dan Estonia rusak parah.
Rusia juga telah dituduh dalam beberapa bulan terakhir mengganggu sinyal GPS di Laut Baltik, Laut Hitam, dan Mediterania timur.
Pada bulan Maret, sebuah pesawat Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) yang membawa Menteri Pertahanan saat itu Grant Shapps mengalami gangguan sinyal GPS saat terbang di dekat wilayah Rusia.