Trump Tabuh Genderang Perang ke BRICS, Ancamannya Ngeri!
Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam negara-negara BRICS akan memberlakukan tarif 100 jika mereka mencoba meninggalkan dolar AS.
BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab, yang bertujuan untuk melenturkan kekuatan ekonomi mereka di dunia, di mana dolar AS terus berkuasa sebagai mata uang cadangan global.
Di tengah dorongan Rusia agar negara-negara BRICS membatasi dominasi dolar AS, Trump mengecam langkah tersebut.
"Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba untuk menjauh dari dolar sementara kita hanya diam dan menonton saja sudah berakhir," ujar Trump, dikutip dari Business Insider, Senin (2/1/2024).
"Kami membutuhkan komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa, atau mereka akan menghadapi tarif 100 dan harus bersiap-siap untuk mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke dalam perekonomian AS yang luar biasa."
Trump melanjutkan: "Mereka bisa mencari 'pengisap' lain! Tidak ada peluang bagi BRICS untuk menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional, dan negara manapun yang mencoba untuk melakukannya harus mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika."
Pada pertemuan puncak negara-negara BRICS di bulan Oktober di Kazan, Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat "mempersenjatai" dolar.
"Bukan kami yang menolak menggunakan dolar," katanya pada saat itu, menurut The Associated Press. "Namun, jika mereka tidak mengizinkan kami bekerja, apa yang bisa kami lakukan? Kami terpaksa mencari alternatif."
Pernyataan terbaru Trump ini muncul hanya beberapa hari setelah ia mengancam akan mengenakan tarif 25 untuk impor dari Kanada, China, dan Meksiko, tiga mitra dagang utama Amerika Serikat. Trump menekan ketiga negara tersebut terkait dengan arus narkoba dan migran ilegal yang masuk ke Amerika Serikat.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau berbicara dengan Trump pada awal pekan ini setelah presiden terpilih tersebut berjanji untuk menargetkan negaranya dan memuji hubungan yang sudah terjalin lama antara kedua negara. Trudeau kemudian menegaskan kembali bahwa tarif akan merugikan konsumen Kanada dan Amerika.
Pada Jumat, sang perdana menteri melakukan perjalanan ke perkebunan Mar-a-Lago milik Trump di Florida, di mana ia mengatakan bahwa ia melakukan "percakapan yang sangat baik" dengan presiden terpilih.
Kantor Trudeau mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perdana menteri dan Trump terlah berdiskusi yang luas dan produktif.
"Sebagai sahabat dan sekutu terdekat Kanada, Amerika Serikat adalah mitra utama kami, dan kami berkomitmen untuk bekerja sama demi kepentingan warga Kanada dan Amerika," lanjut pernyataan tersebut.
Sementara, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga berbicara dengan Trump pada hari Kamis, dan mengatakan bahwa “tidak akan ada potensi perang tarif” antara Meksiko dan Amerika Serikat.