Ridwan Kamil: Kredit Mesra Tanpa Agunan Bebaskan Jerat Pinjol dan Tingkatkan Kesejahteraan
Calon gubernur (Cagub) nomor urut 1, Ridwan Kamil optimistis Program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Kredit Mesra) yang telah diinisiasi di Jawa Barat bisa direplikasi di Jakarta dan memerdekakan kelompok ekonomi lemah dari jeratan rentenir. Kang Emil optimistis program kredit tanpa agunan ini bisa membalikkan kehidupan golongan rentan menjadi sejahtera.
“Lebih dari 90 usaha di Jakarta itu UMKM dan semangat entrepreneurship di Jakarta ini tinggi sekali. Setiap kali blusukan, saya tanya siapa yang mau usaha, yang antusias angkat tangan itu banyak banget. Jadi mengurus usaha-usaha kecil ini menjadi paling solutif untuk mengangkat harkat martabat warga Jakarta,” ujar Ridwan Kamil dalam acara Mata Najwa-Dialog Pilkada, Rabu (20/11/2024).
“Kredit Mesra ini menyasar terutama yang unbankable, mereka yang saking kecilnya enggak punya aset untuk dijadikan agunan. Perbankan kita tidak bisa memberi pinjaman ke kelompok ini, sehingga mereka lari ke pinjol. Kenapa? Karena pinjol dan rentenir keliling tidak mensyaratkan agunan, tapi bunganya ampun-ampun sampai puluhan persen,” paparnya.
Kredit Mesra merupakan skema pinjaman produktif yang disalurkan pihak lembaga keuangan ke sebuah kelompok, tanpa mensyaratkan agunan. Pengalaman di Jawa Barat menunjukkan para peminjam disiplin mengangsur dengan tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang nyaris nihil. Kuncinya ada di bonding antaranggota di kelompok tersebut. “Satu kelompok ada 5 orang, kalau 1 bermasalah, 4 bermusyawarah. NPL nyaris nol,” imbuhnya.
Jika terpilih menjadi gubernur Jakarta, Ridwan Kamil akan mereplikasi kesuksesan Kredit Mesra di Jakarta, memberikan pinjaman dari Rp500.000 untuk starling (starbuck keliling) sampai Rp10 juta untuk warung bakso.
Setelah membuka akses permodalan, Ridwan Kamil juga merancang kegiatan Car Free Night untuk semakin menghidupkan aktivitas UMKM. “Kalau Car Free Day itu lebih digunakan untuk olahraga, Car Free Night ini pasar malam. Diadakan di seluruh 44 kecamatan di Jakarta setiap bulannya,” ucapnya.
Ridwan Kamil juga spesifik menyebut Gen Z. “Gen Z ini seringkali terjepit. Enggak masuk kelompok rentan, tapi juga bukan yang atas. Jadi kita target buka 1 juta lapangan pekerjaan, 600.000 di sektor formal, ini Gen Z masuk ke sini. Kemudian 300.000 informal dan 100.000 lapangan kerja padat karya,” katanya.