Pernahkah Menangis karena Allah Ta'ala? Inilah Keutamaannya
Pernahkah menangis karena Allah Ta'ala? Atau menangis karena takut akan siksa-Nya, sebab begitu banyak dosa yang diperbuat? Bukan menangis karena terharu melihat atau mendengar kejadian menyedihkan atau terharu bahagia, bukan ini yang dimaksud menangis karena Allah Ta'ala. Menangis seperti ini adalah fitrah manusia.
Lantas menangis seperti apa karena Allah ini? Perhatikan firman Allah Ta'ala berikut ini:
[arabOpen]إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ[arabClose]
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dikarena takut kepada Allah ta’ala bahwa pelakunya tidak diazab di neraka.
[arabOpen]عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِي الضَّرْعِ، وَلَا يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ
رواه الترمذي (1633) وقال هذا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ " وصححه الألباني في "صحيح سنن الترمذي" (2 / 227).[arabClose]
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah sampai susu kembali ke putingnya. Dan tidak akan berkumpul debu di jalan Allah dengan asab neraka Jahanam.” HR. Tirmizi, (1633) dan mengatakan hadits ini hasan Shoheh. Dinyatakan shoheh oleh Albani di shoheh Sunan Tirmizi, (2/227).
Dari Ibnu Abbas berkata, saya mendengar Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
[arabOpen]عَيْنَانِ لَا تَمَسُّهُمَا النَّارُ: عين بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ، وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
رواه الترمذي (1639) وصححه الألباني في " صحيح سنن الترمذي" (2 / 230[arabClose]
“Dua mata yang tidak disentuh api neraka. Mata yang manangis karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga karena menjaga di jalan Allah.” HR. Tirmizi, (1639) dinyatakan shoheh Albany di ‘Shoheh Sunan Tirmizi, (2/230).
Sulit Menangis karena Allah?
Menurut Ustaz dr Raehanul Bahraen, dai alumnus mahad Il'mi Yogyakarta ini, jika seorang hamba sulit menangis karena Allah, hal ini adalah musibah besar yang banyak orang tidak tahu, pura-pura lupa bahkan tidak peduli. Ini menunjukkan hatinya keras, tidak bisa tersentuh oleh kebaikan dan hanifnya iman. Ini karena banyaknya maksiat sehingga perlu segera berobat ke dokter hati yaitu ulama, dibawa ke pekuburan, mengelus kepala anak yatim.Cukuplah hadis Rasulullah sebagai pengingat, Nabi Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
[arabOpen]عرضت عليَّ الجنة والنار فلم أر كاليوم من الخير والشر ولو تعلمون ما أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيراً فما أتى على أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم أشد منه غطوا رؤوسهم ولهم خنين[arabClose]
“Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.Anas bin Malik radhiyallâhu’anhu –perawi hadits ini- mengatakan, “Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan.”(HR Muslim)
Wallahu A'lam